ABSTRAK 1. Kebijakan deregulasi pemerintah yang dilakukan pada sektor perhubungan lautditujukan untuk mendukung peningkatan ekspor non migas disamping meningkatkanikiim usaha dibidang jasa angkutan laut. Kebijakan terselautberhasil dan sejakderegulasi sejumlah besar perusahaan jasa angkutan laut atau perusahaan pelayaranbaru muncul dan seiring dengan itu penggunaan peti-kemas meningkat pesat. 2. Dari segi teknologi, kapal-kapal peti-kemas berkembang sangat pesat dan saat initelah mencapai generasi ke-4, dan dari segi kondisi lingkungan, jasa angkutan lautdengan menggunakan kapal-peti-kemas termasuk dalam karagori ?turbulenceenvironment?, dimana perubahan sangat cepat dan sulit diramalkan. 3. Armada kapai peti-kemas semakin diminati karena memiiki keunggulan antara laindalam kecepatari transportasi dan sistim pengangkutan intermodal. Demand terhadapkapal-kapal peti-kemas meningkat dan banyak perusahaan pelayaran merubaharmada kapalnya dari general cargo menjadi semi peti-kemas, termasuk diantaranyaPT Angkutan Pertambangan. Sementara itu dengan adanya deregulasi maka ikiim persaingan semakin meningkatkarena tidak ada lagi hambatan masuk (barrier to enny) bagi pendatang baru. 4. Iklim persaingan yang sangat ketat dan menjurus kearah persaingan yang tidak sehat(pure competition), mengakibatkan banyak perusahaan pelayaran goyah dan merubahpola operasi dan regular liners menjadi tramper atau dari operasi sendiri menjaditime charter. Sebagian perusahaan berhasil memperbaiki atau mempertahankaneksitensinya sedang lainnya tidak. 5. PT Perusahaan Pelayaran Angkutan Pertambangan dibawah Departemen Pertambangan Dan Energi, termasuk salah satu diantara banyak perusahaan yangmengalami hal tersebutdiatas, dimana selain memiliki armada kapal semi peti-kemasyang merupakan modifikasi kapal general cargo , juga memiliki dan mengoperasikankapal angkutan curah (bulk) dan muatan umum (general cargo). 6. Menghadapi situasi persaingan yang semakin keras tersebut disamping armada kapalyang sudah cukup tua dan menurunnya ¡ntegritas sebagian pimpinan yang bertanggung jawab terhadap pemasaran jasa angkutan peti-kemas, perusahaan berada dalamposisi yang gawat. 7. Guna mengatasi hal tersebut pimpinan perusahaan harus mengambil langkahstrategis agar perusahaan tetap dapat dipertahankan; untuk itu perlu dilakukanAnalisa Lingkungan internal perusahaan yang ditujukan khusus meneliti prospekunit usaha peti-kemas, menentukan Profil Perusahaan, selanjutnya menentukanpilihan srraregis usaha berdasarkan hasil analisa tersebut. 8. Analisa Lingkungan Eksternal menunjukkan situasi yang cenderung netral, artinyaIingkungan luar perusahaan tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk bagipengembangan armada kapal peti-kemas, sedangkan Profil Perusahaan secarasingkat menurtjukkan bahwa: - Unggulan bersaing (Competitive Advantage) PT Angkutan Pertambangan adalahbidang pemasaran, terutama karena dukungan nama yang cukup dikenal. - Tuntutan Dasar Bisnis (Basic Business Requirements) dimana tingkat industri jasaangkutan laut saat ini sedang berkembang (growth stage), sulit dipenuhiperusahaan. - Fakror-fakror Internal Strategis perusahaan secara umum cenderung Iemah. 9. Analisa SWOT menunjukkan bahwa, karena Kelemahan Internal adalah Kritissedangkan Peluang yang ada sekaligus Ancaman cukup besar maka alternatif langkahstrategis yang dapat dipilih adalah turnaround atau defensive. Penggunaan Matrik Strategi induk (Grand Strategy Matriks) menunjukkan bahwakarena Pasar berkembang cepat, sedarigkan posisi bersaing lemah maka alternatiflangkah strategis perusahaan (corporate strategy) adalah mulai dari ilkuidasi sampaiconcentrated growth. Hal ini mendukung hasil analisa SWOT diatas. 10. Concentrated growth adalah strategi yang memusatkan perhatian kepada bidangusaha/bisnis yang benar-benar dikuasai perusahaan; untuk mengetahui bisnis manayang akan dipiih dilakukan analisa portfolio dengan menggunakan pendekatan modelGeneral Electric Nine Cell Planning Grid. Hasilnya adalah Jasa angkutan muatan curah yang relatif bersifat ?potential winner?terhadap unit usaha bisnis Iainnya) merupakan pemusatan perhatian perusahaan yangdapat dipertahankan. 11. Untuk dapat berhasil melakukan strategi bertahan (defensive) ataupun balik arah(turnaround), maka perusahaan harus melakukan 2 hal yaitu, pertama PenguranganBiaya (Cost Reduction), kedua adalah Pengurangan Asset (Assets Reduction); prakondisi lain yang diperlukan adalah pembenahan manajemen puncak agar mampumelaksanakan strategi diatas. Selain itu, keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan yaitu bidang marketingperlu dikembangkan agar tidak lagi mengandalkan ?nama? perusahaan tetapi lebihkepada sumber daya manusia, serta terus-menerus membenahi kelemahan-kelemahaninternal yang bersifat kritis, dan mengembangkan ?market niche? yang telahdikuasai. |