Penelitian ini berlujuan untuk menunjukkan pengaruh pemapasan latihan untuk meningkatkan kekebalan pada lansia. lni adalah penelifian eksperimental dengan rancangan Acak Kelompok Pra-posttest. intervens1 tersebut dibenkan dalam 21 perlemuan. Populasi adalah peserta lansia dari latihan pemapasan Satria Nusantara. Sampel 15 pria berusia di alas 45 tahun, masing-masing kelompok. Unit ana/isis adalah darah yang diambil dari vena cubiti. Glucometer adalah untuk menentukan kadar gula darah, sedangkan beta-endorphin dan lgG menggunakan ELISA (enzyme linked immunosorbent assay), oleh sandwitch tidak langsung. Data dibaca oleh Elisa Reader dengan sensitivitas 95%. Data dianalis1s secara deskriptif dan statistik inferensial oleh perangkat lunak SPSS dan ana/isis /ebih I an jut menggunakan t-Ies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, /gG meningkat secara signifikan, p = 0013. Peningkatan rata-rata lgG 33,266 nglmL Untuk betaendorphin.Hasil /-test menunjukkan signifikansi sebesarO,OOO. Peningka/an rata-rata endorphin adalah 3,922 nglmL, dan kadar gula darah menunjukkan penurunan setelah latihan pemapasan. Penurunan gula darah sangat s1gnifikan sebesar 0 000. Penurunan rata-rata kadar gula darah adalah 28,9 mg/100 mi. Kesimpulan: Dapa/ disimpulkan bahwa latihan pernapasan teratur, terarah dan diprogram lebih dari 21 pertemuan meningka/kan produksi lgG dan endorfin beta, serta kadar gula darah menurun. Latihan Pernapasan ada/ah olahraga a/tematif untuk meningkatkan kekebalan |