ABSTRAK Latar Belakang Pemerintah Indonesia hingga saat ini masih menerapkan kebijakan harga Bahan BakarMinyak (BBM) yang murah, yaitu tingkat harga jual yang lebih rendah dan harga pasar, rata-rata biaya pokok BBM atau harga jual di negara tetangga. Namun dengan persetujuan DPR,Pemerintah pada tahun 2000 telah sepakat babwa kebijakan subsidi BBM di masa mendatangtidak akan dipertahankan lagi, karena besaran subsidi yang menjadi beban APBN dirasakansemakin berat. Pengbapusan subsidi BBM ini memang tidak akan dilakukan sekaligus,melainkan berangsur-angsur dikurangi untuk meminimalisasi guncangan sosial, ekonomi danpolitik di masyarakat. Dengan demikian kenaikan harga memang tidak dapat dihindarkan lagi.Persoalannya kini adalah seberapa besar kenaikan itu dan pada jenis BBM apa saja kenaikanlayak dilakukan. Kebijakan harga BBM sebelum penghapusan subsidi secara penuh diperkirakan akanditetapkan secara spesifik untuk setiap jenis BBM, artinya kebijakan harga suatu jenis BBMmungkin berbeda dengan jenis BBM lainnya, Bahkan harga jual suatu jenis BBM mungkinakan berbeda, bisa dijual dengan harga pokok, harga subsidi atau harga pasar, sesuai dengankondisi konsumen. Sebelum pemerintah bisa memutuskan besarnya kenaikan itu dan padajenis BBM apa saja, salah satu informasi yang sangat penting sebagai dasar pengambilankeputusan adalah berapa barga pokok masing-masing jenis BBM dan bagaimana formulaharga jual BBM yang bisa dipakai. Dari survei pendahuluan yang dilakukan, tampaknya pemerintah tidak memilikiinformasi harga pokok masing-masing jenis BBM dan formulasi harga jual masing-masingjenis BBM yang diproduksi oleh Pertamina. Tujuan studi ini adalah untuk mengkajikemungknan perhitungan biaya pokok masing-masing jenis BBM dan penetapan formulaharga jual produk BBM yang bersangkutan, yang bisa dipilih sebagai pola dalam memasukiera perdagangan bebas. Definisi Permasalahan Berlatar belakang kondisi yang diuraikan di atas, penulis melihat permasalahansebagai berikut: 1. Apakah perhitungan biaya pokok prnduksi masing-masing jenis BBM bisa dilakukan?2. Bagaimana formula harga jual untuk masing-masing jenis BBM yang bisa menjadi acuanbagi pemerintah dalam menetapkan harga jual masing-masing produk BBM di dalamnegeri. Arena Studi Sebagai arena studi yang dilakukan, penulis memilih Perusahaan PertambanganMinyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMENA), sebagai pelaksana misi pemerintah untukmenyediakan kebutuhan energi BBM di dalam negeri sesuai Undang Undang No.8 tahun1971. Kemudian sebagai sampel di Pertamina untuk kegiatan pengilangan, penulis memilihKilang Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap, karena merupakan kilang terbesar yangdimiliki Pertamina dengan kapasitas pengolahan 300.000 barrel per han. Untuk sampel datakeuangan yang digunakan dalam kalkulasi, penulis menggunakan data keuangan tahunanggaran 1998/1999. Metode penelitian Penelitian pustaka (library research) dilakukan untuk menelaah tulisan terdahulu dari artikelyang sesuai dengan topik ruang lingkup studi yang dimuat dalam surat kabar, jurnal atau bukureferensi yang sesuai. Penelitian lapangan (field research) dilakukan berupa wawancara dengan beberapanarasumber diantaranya Tim Subsidi BBM Pertamina dan pihak lain yang dapat memberikaninformasi yang relevan Temuan penting Dari studi yang dilakukan, penulis menemukan hal-hal sebagal berikut:1. Pertamina sebagai pelaksana tugas pemerintah untuk menyediakan kebutuhan BBM diseluruh wilayah Republik Indonesia, tìdak mendapatkan keuntungan dari operasi BBM.,karena setiap keuntungan yang diperoleh harus diserahkan kepada pemerintah. Demikianpula bila mengalami kerugian akan diganti secara penuh oleh pemerintah. 2. Sistem akuntansi yang berlaku di Pertamina belum dapat menghasilkan perhitungan hargapokok penjualan per jenis produk BBM yang dihasilkan. Informasi akuntansi biaya padaPertamina hanya menyediakan laporan biaya pokok BBM secara total yang terpisah danoperasi Non BBM. 3. Jenis produk yang dihasilkan oleh Pertamina baik BBM maupun Non BBM merupakanhasil dari serangkaian proses kilang yang teijadi secara simultan sesuai desain kilangPertamina anggaran 1998/1999. 4. Sebagai dasar penetapan harga yang dibebankan secara sama kepada konsumen di seluruhwilayah Indonesia, pemerintah selama ini lebih menggunakan pertimbangan aspek politikdan aspek sosial melalui kebijaksanaan subsidi BBM. 5. Dengan menggunakan data akuntansi yang ada, perhitungan harga pokok produksi perjenis produk BBM bisa dilakukan oleh Pertamina dengan melakukan alokasi biayamenggunakan metode Market /Sales Value Methoa Average Urnt Cosi Methoa WeightedAverage Method, atau Quantitative Unit Method 6. Dengan menggunakan harga pokok produksi masing-masing jenis BBM yang telahdihitung, pemerintah bisa menetapkan harga jual produk BBM yang menampungkepentingan produsen untuk dapat membayar kembali biaya-biaya yang dikeluarkansesuai alternatif formula harga jual yang penulis ajukan. Untuk melindungi kepentingankonsumen, kebijakan penetapan harga BBM bisa dipelajari pemerintah dan praktikpenetapan harga BBM di beberapa negara. Kelemahan studiUntuk mendapatkan besaran harga jual yang pkpn diterapkan di masyarakat kiranyaperlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai dampak kenaikan harga BBM di Indonesia secararnakro maupun sektoral baik mengenai aspek ekonomi, sosial maupun politik yang belumtercakup dalam studi yang dilakukan |