ABSTRAK Environment, Health & Safety Division (ERS Division) adalah sebuah divisi di PTAstra International yang memiliki role yaitu membuat policy, mendukung, serta memantauGrup Astra dalam bidang lingkungan, kesehatan & keselamatan kerja. Dengan tuntutan pasaryang selalu dinamis dan kondisi persaingan yang semakin ketat, mengharuskari EHS Divisionsenantiasa mempertajam dan membuat dinamis strateginya sesuai dengan perkembangan.Dalam usaha mempertahankan keunggulan, perusahaan perlu menetapkan strategi yangakan dilaksanakan dan merumuskan rencana kegiatan tersebut serta melaksanakan prosesimpiementasinya dengan seksama. Agar strategi dan rencana kerja yang telah ditetapkan dapatterlaksana dengan baik, maka dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu sistem penilaian kinerjaperusahaan (company wide performance measurement) yang fleksibel dan mampumengintegrasikan seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan. Sistem dan mekanisme penilaian kinerja perusahaan terus berkembang seiring denganperkembangan dunia usaha dan perkembangan teori manajemen itu sendiri. Sistempengukuran kinerja perusahaan yang tradisional Iebih banyak menekankan pada pengamatandan sudut keuangan saja dan sedikit sekali memberikan perhatian atas nilai perusahaan yanglain seperti tingkat kepuasan pelanggan, tingkat kepuasan karyawan dan kapabilitas operasiinternal perusahaan. Munculnya pendekatan Balanced Scorecard (BSC) didorong oleh semakin tajarnnyapersaingan usaha dan meningkatnya tuntutan pasar hahwa untuk meraih sukses sebuahorganisasi perlu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya. Sistem penilaian kinerjaperusahaan yang ada saat ini sangat kental diwarnai oleh tolok ukur keuangan seperti Returnon Investment, Earning per share dan terakhir memakai Economic Value Added.. Maslahnyasekarang adalah bahwa kinerja yang hendak diukur dalam suatu perusahaan ataupun dalamsatu bidang usaha tidak terbatas pada faktor keuangan saja melainkan juga meliputi kondisi llainnya seperti Vlsi, Strategi. Organisasi, tingkat pencapaìan operasi, kondisi persaingan,pengembangan sumber daya manusia, tingkat kepuasan pelanngan dan sebagainya. Dengan memanfaatkan konsep-konsep baru dalam manajemen seperti manajemenstrategi, akuntansi manajemen, pemasaran, analisa rantal nilai (value-chain analysis,manajemen sumber daya manusia dan teori organisasi, BSC mengetengahkan pendekatan barudalam pengukuran kinerja organisasi yang berupaya menjabarkan strategi unit bisnis ke dalamtindakan operasional sehari-hari sekaligus menyeimhangkan aspek sasaran yang telahditetapkan oleh perusahaan. Cara penilaian kinerja EHS Division berdasarkan pada target-target pencapalanaktifitas. Hal tersebut cukup bagus, hanya saja target-target tersebut masih bersifát jangkapendek dan tidak mampu merefleksikan kondisi kinerja perusahaan secara jelas. Dengankondisi lingkungan yang terus berubah, EHS Dívision tidak dapat lagi mengukur kinerjanyadengan cara lama. Perusahaan harus mampu melihat kinerjanya secara jelas, komprchensifdan terukur. Sebagai satu metode pengukuran yang strategís, USC mengetengahkan satu sistemterintegrasi yang menggabungkan tolok ukur keuangan dan non keuangan. Penjabaran danpenilaian kinerja melalui BSC membantu perusahaan melakukan integrasi seluruh rangkaianstrategi manajemen seperti rekayasa ulang proses bisnis, sistem manajemen terpadu danpemberrdayaan karyawan. Sistem yang dibangun melalui BSC memberikan gambaran strategisserta analisa sebab akibat atas sekuruh kegiatan dan kinerja perusahaan sehingga prosespelaksanaan strategi perusahaan dan kegiatan pembangunan kompetensi dasar tergambardengan jelas. Sistem penilaian kinerja ini sekaligus berfungsi sebagai acuan untuk mengevaluasi keanekaragaman kegiatan EHS Division agar ditentukan aktivitas yang perlu diperhatikan, diperbaiki ataupun dihilangkan agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien, terutama ukuran atas usaha dan keberhasilan membangun kompetensi dasar (core competence) sebagai kunci dalam mempertahankan dan mengembangkan keunggulan bersaing. Dengan menerapkan BSC, perusahaan bukan saja memiliki tolok ukur kinerja yang komprehensif, tapi para karyawannya juga memahami keadaan perusahaan yang sebenarnya. Dengan demikian, akan tumbuh semangat kebersamaan dan rasa tanggung jawab diantarapara karyawan terhadap maju-rnundurnya perusahaan. Untuk itu, seluruh karyawanseharusnya mengetahuì dan memahami semua tolok ukur kinerja keempat perspektif, sertamengetahui dan memaharni cara dan artì angka-angka tersebut. |