ABSTRACT Hilangnya ketegangan antara Timur dan Barat danmembaiknya perekonomian dunia mengakibatkan PerdaganganInternasional meningkat. Peningkatan ini membawa dampakpositif pada perekonomian di Indonesia, hal ini terlihatdengan meningkatnya ekspor dan impor Indonesia. Exchange Rate (Nilai Tukar) bagi eksportir danimportir, tidak dapat dipisahkan dan kegiatannya sehari-hari. Exchange Rate penting bukan hanya karena nilainya yangfluktuatif, tetapi juga mendatangkan exposure. P.T. KLMA sebagai perusahaan importir tidak lepas darimasalah ini, oleh karena itu dalam Karya Akhir ini dicobamenerapkan Hedging pada pembelian barang impornya. Untukdapat menerapkan hedging mutlak diperlukan perhitunganperamalan nilai Tukar. Dari perhitungan peramalan nilai Tukarper-tahun pendekatan dengan metode Purchasing Power Paritymempunyai penyimpangan dengan standar deviasi terkecildibandingkan dengan pendekatan Interest Rate Parity danAnalisis Fundamental yaitu sebesar 11% untuk peramalanRupiah terhadap Dollar Amerika 15% untuk peramalan Rupiahterhadap Mark Jerman, dan 17% untuk peramalan Rupiah terhadapyen Jepang. Sedangkan perhitungan peramalan Nilai Tukar per?tniwulan pendekatan dengan metodee Analisis Fundamentalmempunyai penyimpangan dengan standar deviasi terkecil, yaitusebesar 6% untuk peramalan Rupiah terhadap Dollar Amerika. 8%untuk pramalan Rupìah terhadap Mark Jerrnan dan 7% untukpermalan Rupiah terhadap Yen Jepang. Melihat hasil hasilperhitungan tersebut maka perlu dilakukan perhitunganperamalan Nìlai Tukar (kurs) dengan dua cara, yaitu denganpendekatan Purchasing Power Parity, untuk memperkirakandepresiasi Rupiah dan pendekatan Analisis Fundamental (denganbantuan regresj) untuk memperhitungkan hedging. Penerapan Forward Exchange Market Hedge untukpembayaran pembelian barang Impor selama tahun 1990 di P.T.KLMA akan menghasilkan penghematan Rp.83,004,557, atausebesar 1.65% dari transaksi, sebesar Rp.5,018,224,691.Seaangkan apabila diterapkan Money Market Hedge akanmenghasilkan penghematan Rp.35,007,981. atau sebesar 0.7%dan transaksi sebesar Rp.5,018,224,691. Penghematan ini berasal dari transaksi pembelian yangmenggunakan ung yen dan mark. Sedangkan transaksi yangmerggunakan mata uang Dollar AS menghasilkan kerugianRp. 1,275,874 (dengan Forward Exchange), atau Rp. 1,266,227apabila dilakukan hedging dengan Money Market. Melihat hasil perhitungan hedging yang dilakukan makadisarankara untuk melakukari hedging dengan Forward Exchangeurituk trensaksi pembelian barang dalam mata uang Hark Jermandan Yen Jepang. Penghematan kerugian dengan Money Market Hedge lebih rendah dikarenakan selisih antara Nilai Tukar jual dan Nilai Tukar beli cukup besar. Sedangkan untuk pembelian barang dalam mata uang Dollar Amerika disarankan untuk tidak dilakukan hedging karena Forward Rate yang ditawarkan selalu over-valued |