Penelitian kenyamanan termal perlu banyak dilakukan di Indonesia, karena Indonesia berada di daerah tropis dan wilayah yang luas memiliki corak iklim yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lain. Penelitian ini bertujuan mendapatkan tingkat kenyamanan termal di Indonesia dengan metode penelitian laboratorium (ruang iklim) pada dua kota dengan iklim lokal yang berbeda, yaitu Kota Surabaya dan Malang. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi data penelitian kenyamanan termal sebelumnya di Indonesia. Dengan penelitian laboratorium, data respon termal diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang respon termal. Ruang iklim dirancang khusus dengan mengendalikan suhu udara dan kecepatan angin. Suhu udara di Malang diatur pada suhu udara 23,0-28,00[, sedangkan di Surabaya diatur pada suhu udara 28,0-31,00C. Sementara itu, kecepatan angin di kedua kota diatur pada ° m/s, 0,3 m/s, 0,4 m/s, 0,8 mis, dan khusus di Surabaya ditambah dengan kecepatan angin 1,0 m/s. Kuesioner meliputi tiga aspek, yaitu respon termal, keterterimaan termal, dan preferensi termal. Penelitian melibatkan total 41 responden dari Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Malang dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Analisis statistik yang meliputi analisis statistik deskripti], regresi tinier, serta regresi (binary logistic) digunakan untuk menganalisis data respon termal. Dari 454 respon termal, diperoleh suhu netral dan keterterimaan termal di kedua kota tersebut, sementara suhu preferensi memiliki korelasi yang tidak signifikan. |