Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Carrier Type volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Physical Description vii, 70 pages ; illustration : 28 cm + appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
T2364 15-17-641024718 TERSEDIA
No review available for this collection: 20439713
 Abstract
ABSTRAK
Sektor Ritel adalah sektor yang sangat terkena dampak kerusuhan sosial yang terjadi pada tahun 1998, namun sektor ini cepat sekali bangkit dari kerugian besar yang diderita, bahkan salah satu pelaku di sektor ini yang menderita kerugian sangat besar yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk bahkan tetap mampu menghasilkan laba pada tahun tersebut.

Tantangan yang dihdapi pelaku sektor ritel terus berkembang Sejak 1998, pemerintah Indonesia telah mencabut Iarangan bagi investor asing untuk memasuki bisnis ritel khususnya supermarket dan hypermarket. Hal ini tidak disia-siakan oleh Carrefour yang terus melebarkan jaringan operasinya. Bukan hal yang mustahil jika AFTA diterapkan, pelaku ritel lokal akan kewalahan menghadapi persaingan dari para peritel asing. Untuk itu peritel lokal dituntut untuk mampu menerapkan strategi yang tepat agar mampu bersaing.

Pada Karya Akhir ini, Penulis mencoba menganalisa kinerja keuangan dari dua pelaku sektor ritel yang yang perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta termasuk yang aktif diperdagangkan, yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk ( RALS) dan PT Matahari Putra Prima, Tbk (MPPA) dengan tujuan untuk melihat perusahaan mana yang memiliki kinerja lebih baik dan strategi apa yang ternyata dilakukan perusahaan tersebut. Berdasarkan analisa Laporan Keuangan 3 tahun terakhir, penulis mencoba membuat proyeksi dari Laporan Laba Rugi.

Dalam menganalisa untuk menghubungkan rasio-rasio keuangan dan untuk mempermudah perbandingan kinerja kedua perusahaan tersebut, pendekatan Return On Equity dipilih.

Dalam analisa ini untuk memudhan analisa perbandingan, Penulis juga mengubah bentuk Laporan Arus Kas RALS untuk tahun yang berakhír pada 31 Desember 2998, karena format yang ada dalam bentuk indirect Cash Flow padahal untuk Laporan Arus Kas tahun berikutnya sudah dalam bentuk Direct cash Flow.

Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa PT Ramayana lestari Sentosa, Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada pesaingnya yaitu PT Matahari Putra Prima, karena : Return On Assets RALS (15,88%) Iebih tinggi dan ROA MPPA (10,01%) ; Finnçil Leverage RALS (Total Assets/Total Equities) 1,83 kali sedangkan MPPA 1,74 kali dan Return On Equity RALS pun menjadi Iebih tinggi dan MPPA (RALS 29,66% dan MPPA 17,64%).

Selanjutnya ketika membuat asumsi dalam proyeksi Laporan Laba Rugi, Penulis mengubah data asumsi yang diberikan oleh investor Relation Manager kedua perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan karena Penulis menganggap kedua perusahaan terlalu optimis terhadap angka pertumbuhan yang selalu didasarkan path angka pertumbuhan penjualan pada tahun 2000, padahal di tahun tersebut Hari Raya Idul Fithri dilaksanakan dua kali dalam setahun sehingga tidaklah mengherankan jika pertumbuhan angka penjualan kedua Perusahaan sangat tinggi. Pertimbangan lain bagi asumsi angka pertumbuhan yang tidak terlalu optimis adalah makin gencarnya peritel asing mengembangkan usaha. Dengan skala usaha yang besar, peritel asing seperti Carrefour maimpu menekan biaya operasi dan berdampak pada penawaran harga jual yang bisa lebih bersaing dan menarik konsumen.