Perbandingan analisa kelayakan pembukaan cabang bank X di Depok dan Pondok Gede
Ahmad Hanief;
Ronnie Higuchi Rusli, supervisor
([Publisher not identified]
, 1994)
|
ABSTRAK Kebijakan deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 27) memberipeluang kepada dunia usaha perbankan di Indonesia untukmengembangkan usahanya. Di lain pihak kebijakan ini akanmenimbulkan tantangan karena manajemen perbankan harusdapat mengoperasikan perusahaan dengan lebih efisien danefektif agar dapat bersaing dengan kompetitif. Peluang tersebut dìmanfaatkan pula oleh Bank X untukmemperluas pangsa pasarnya dengan rencana pembukaan kantorcabang di Depok dan Pondok Gede. Pembukaan cabang ini harusdidasari oleh suatu analisa yang balk agar dapat dipertanggung jawabkan kelayakannya, baik dari segi finansil ataunon?finansil. Selain itu perlu pula dilihat kemungkinanpeluang yang dapat dikembangkan pada masa datang. Rencana pembukaan cabang Bank X di Depok dan PondokGede perlu didukung dengan suatu analisa yang cukup mendalam, terutama dari segi keuangan untuk mendapatkan gambaranyang lebih meyakinkan terhadap analisa kelayakan ini, makaperlu adanya penelitian yang memadai untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya. Pilihan terhadap daerah, Depok danPondok Gede memberi arti khusus, karena di kedua daerahtersebut terdapat Pemukiman baru yang merupakan potensi barubagi sebuah cabang bank. Untuk itu Bank X akan mempersiapkancabang tersebut sebagai retail/individu banking. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode statistik,dan didukung dengan peramalan keuangan bank yang dilakukandengan Exponential Smoothing Nethod untuk mendapatkan angkadasar bagi pertumbuhan dan prediksi arus kas. Dengan adanyaprediksi terhadap arus kas ini, dapat dilakukan perkiraanlayak tidaknya investasi yang dilakukan dipandang dari aspekkeuangan. Indikasi dalam memilih lokasi/daerah pendirian kantorcabang adalah jumlah rata-rata dana yang telah berhasildihimpun oleh perbankan pada saat ini, dan pertumbuhan masadatang dalam jangka waktu tertentu. Dan menurut ketentuanBank Indonesia, maka operasi cabang bank yang dibuka harussudah mencapai payback period operasional pada akhir tahunke 2 sejak dibuka. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwarencana pembukaan cabang Bank X di Depok dipandang dariaspek keuangan layak untuk dilaksanakan. Sedangkan rencanapembukaan cabang di Pondok Gede tidak layak, karena kriteria?knitenia investasi menunjukkan hasil yang negatif.Selain dari kriteria tersebut, pertumbuhan dana dl daerahPondok Gede sudah menunjukkan pertumbuhan 0%, yang berartisangat kecil kemungkinan untuk memperoleh dana dari masyarakat, jika dikaitkan dengan tìngkat persaingan antar bankyang terdapat dìdaerah tersebut. |
T2371-Ahmad Hanief.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1994 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | ix, 70 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-768022084 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20439737 |