ABSTRAK Berdasarkan survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI secaranasional pada tahun 2007 adalah 228 per 100.000 KH. Walaupun AKI diIndonesia telah mengalami penurunan, namun masih menduduki peringkattertinggi di Asia Tenggara. Tingginya AKI tidak terlepas dari masalah gizimasyarakat dan masalah gizi ini pada umumnya dimulai dari rendahnyapengetahuan dan perilaku keluarga mengenai gizi. Anemia Gizi Besi (AGB)masih merupakan masalah nutrisi yang berat dan penting di Indonesia terutamapada kelompok-kelompok rawan seperti Wanita Usia Subur (WUS) termasuk ibuhamil. Hasil dari RISKESDAS 2007 menunjukkan bahwa masih terdapat 20provinsi yang mempunyai prevalensi anemia lebih besar dari prevalensi nasionaldan Provinsi Sulawesi Selatan termasuk salah satu dari Provinsi tersebut denganangka 16,2%.Potensi bahaya anemia disadari sepenuhnya oleh Departemen Kesehatan,Upaya penanggulangan anemia yang selama ini telah dilakukan pemerintah adalahpenyuluhan gizi untuk meningkatkan kesadaran konsumsi gizi seimbang sesuaidengan kebutuhan setiap individu/ kelompok sasaran dan suplementasi zat besiberupa pemberian Tablet Besi-Folat atau Tablet Tambah Darah bagi kelompoksasaran yang paling rentan yaitu ibu hamil. Berdasarkan data RISKESDAS tahun2010 di Provinsi Sulawesi Selatan Persentase ibu hamil yang minum Tablet Besi-Folat selama minimal 90 hari sebesar 5,3%, dan yang tidak pernah minum tabletBesi-Folat sebesar 15,0%. Untuk Kabupaten Toraja Utara cakupan pendistribusiantablet Besi-Folat yaitu: Fe1 68,19 % dan Fe3 54,86 % dan Puskesmas Sa’danMalimbong adalah Puskesmas dengan cakupan pendistribusian tablet Besi-Folatterendah untuk tahun 2010 dengan cakupan Fe1 69,94 % dan Fe3 57,74 %.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kepatuhan ibu hamil minum tablet tambah darah (Fe).Desain penelitian menggunakan metode Cross-Sectional. Sampel penelitian iniadalah ibu hamil dengan umur kehamilan trimester 2 dan 3 yang sudah pernahANC sekurang-kurangnya 30 hari yang lalu dan mendapat tablet tambah darah.Hasil penelitian menunjukkan variabel yang bermakna secara statistik (PrevalenceRatio/ PR > 1) ialah tingkat pendidikan ibu, pekerjaan, umur kehamilan, paritas,pengetahuan, sikap, dan penyuluhan tenaga kesehatan. Sebagai saran untukPuskesmas Kecamatan Sa’dan Malimbong untuk lebih meningkatkan penyuluhantentang anemia dan tablet tambah darah (Fe) agar pengetahuan dan kepatuhan ibuhamil minum tablet tambah darah meningkat. ABSTRACT Based on Indonesian Health Demographic Survey (SDKI), maternalmortality rate (AKI) at year 2007 was 228 per 100,000 KH. Although decreasingfor its number, but still settles highest rank in South-East Asia. AKI can not beseparated from nutrient problem of community and generally this problem startedfrom poor knowledge and family behavior. Ferrous Nutrition Anemia (AGB) isstill urgent and important nutrient problem in Indonesia especially for susceptiblegroup such as women of child-bearing age (WUS) pregnant women included.RISKESDAS 2007 result showed that still there was 20 provinces which hadbigger anemia prevalence than national prevalence and South Sulawesi Provinceincluded one of provinces with rate 16.2%.Potency of anemia danger fully realized by Health Department. Someefforts to overcome anemia which had been implemented are enhance balancenutrient consumption in accordance with target of individual/group needs andsupplementation of ferrous in form of giving ferrous sulphate tablet for pregnantwomen as very susceptible focus group. Based on RISKESDAS data year 2010 inSouth Sulawesi Province, percentage number of pregnant women consumingferrous-sulphate tablet in 90 days for minimum are 5.3% and 15.0% for notconsuming. In Regency of North Toraja, distribution coverage of ferrous-sulphatetablet are Fe1 68.19% and Fe3 54.86% and Puskesmas Sa’dan Malimbong waslowest distribution coverage of ferrous-sulphate tablet at year 2010, with coveragepercentage are Fe1 69.94% and Fe3 57.74%.This aim of this study is to analyze the factors related to pregnant womencompliance in consuming ferrous sulphate tablet (Fe). Study design using Cross-Sectional Method. Study samples are gestation age of trimester 2 and 3 who havebeen ANC at least in last 30 days and received ferrous sulphate tablet. Studyresult shows statistically meaning variables (Prevalence Ratio/PR > 1) such asmom’s education, occupation, gestation age, parity, knowledge, behavior, andcounseling officer. It is suggested that Puskesmas Sub-district of Sa’danMalimbong to more increases counseling about anemia and Ferrous SulphateTablet (Fe) in order that knowledge and pregnant women compliance inconsuming ferrous sulphate tablet (Fe) could be increased. |