ABSTRAK Latar belakang Perusahaan PT Saptaforta Universal (PT SFU) adalah perusahaan perikanan yang didirikan di Jakartapada tanggal 19-10-1990 Perusahaan dimiliki oleh 3 orang yang sekaligus duduk sebagaiDirektur Utama, Direktur Keuangan, dan Direktur Operasi. Usaha yang dilakukan perusahaan awalnya adalah memancing/fishing ikan Tuna dengankapal baja berukuran 464 GT, produk perusahaan seluruhnya dijual ke Jepang. Metodepemancingan yang dipergunakan adalah metode rawai-tunallong-liner. Setelah berjalankurang Iebih satu tahun, karena selalu merugi usaha dialihkan ke sistimpengumpulan/coilecting ikan di Teluk Tomini, Sulawesi Utara. Memakai sistim ini ikandikumpulkan dari nelayan tradisional, diproses dikapal dan selanjutnya di eksport keJepang. Namun, waiaupun sistim operasi telah dirubah perusahaan tetap merugi, sehinggapada pertengahan tahun 1995 operasi perusahaan terpaksa dihentikan. Sebagan assetperusahaan dijual, dan karyawan dikeluarkan. Asset perusahaan yang masih tersisa sampalsaat ini adalah kapai pengumpul berpendingin dengan bobot 464 GT, dan kapalpengangkut ¡kan dengan bobot 15 GT. Peluang usaha PT SFU Krisis moneter yang teijadi di Indonesia saat ini, dan masih besarnya potensi perikananIndonesia membuka peluang untuk dioperasikannya kembali sisa-sisa asset milik PT SFU.Tangible asset milik PT SFU yang tersisa adalah kapal pengumpul, kapal pengangkut, dansurat ijin usaha perikanan Intangible asset milik PT SFU yang tersisa adalah pengalamanpemilik perusahaan yang sekaligus sebagai pimpinan perusahaan Dengan pertimbanganasset yang masih dimiliki, ditambah nilai tukar Yen terhadap Rupiah yang meningkatsampai dengan (+1-) 4 kali lipat membuka peluang untuk dihidupkannya kembali PT SFU. Langkah taktis Tujuan utarna ide dihidupkannya kembali PT SFU adaiah untuk mensejahterakanstakeholder perusahaan. Dalam rangka merealisasikan ide tersebut maka diambil langkah,mengadakan suatu analisa usaha. Agar terhindar dari kegagalan yang kedua-kalinya makaanalisa kali ini akan membahas segala aspek yang berkaitan dengan usaha ini. Untukkeperluan ¡ni dilakukan suatu analisa yang menyeiuruh. menggunakan model AnalisaFaktor Kritis/AFK. Hasil analisa dari keputusan perusahaan Dari hasil analisa Karya Akhir ini disimpulkan bahwa usaha penangkapan ikan tuna diIndonesia merupakan salah satu usaha yang prospektif dalam menghadapi krisisekonomi. Dari perhitungan diketahui bahwa karakterislik usaha penangkapan ikan tunamempunyal tingkat resiko yang tinggi namun bila berhasil keuntungannya juga tinggi.Dalam kurun waktu 5 tahun setiap kapal diperhitungkan akan melakukan operasi sebanyak20 kali voyage, dan 20 voyage tersebut 10 voyage alcan merugi. Walaupun demikiansecara keseluruhan dalam kunm waktu 5 tahun tingkat pengembßiiafl usaba sangat baik. Penyebab kegagalan PT SFU pada usaha penangkapan tuna yang lalu, salah satunya adalah karena pemilik modal tidak mengetahui bahwa kemungkinan kegagalan tiap voyage sangat tinggi. Sehingga. ketika 2 kali berturut-turut hasil tangkapan perdanamerugi. pimpinan perusahaan mengambil keputusan segera mengalihkan usaha ke sistempengumpulan/collecting padahai dari hasil analisa Karya akhir ini diketahui bahwa apabilasistem itu diteruskan pasti akan menguntungkan. Selain itu, penyebab utama kegagalanperusahaan pada waktu itu adatah nilal tukar Yen terhadap Rp sangat rendah, yaitu 1Yen berkisar antara Rp 12- 15,-. Dari hasil anaiisa karya akhir ini juga dapat diketahui bahwa variable-kritis usahapenangkapan ikan tuna ada!ah nilai tukar, harga ikan di Jepang. hook rate, dan tingkatseringnya kerusakan mesin kapal. Disimpulkan bahwa kunci keberhasilan usaha inisangat iergantung pada nilai kurs Yen terhadap Rupiah, keberhasilan memperolehmanajer operasi yang handal, dan tidak ka!ah pentingnya diperlukan modal investasidan modal kerja yang kuat. Mengenai rencana menghidupkan kembali PT SFU dinilai sebqgai langkah yang tidaktepat. Penulis menilai bahwa tidak ada kemungkinan untuk menjual perusahaan danrestructuring keuangan perusahaan. Apabila PT SRi dihidupkan kembali denganmenyuntikkan dana segar dari pemilik modal karena hutang perusahaan sudah sangatbesar maka tingkat pengembalian usaha akan terkorbankan. Dengan pertimbangan ini maka perusahaan harus segera di likuidasi dengan prosedur yang benar. Apabila pemilik modalnya tetap akan merealisasikan usaha penangkapan ikan tuna, maka harus menggunakan badan usaha baru. Syarat mutlak untuk dapat berhasil dalam usaha penangkapan tuna ini adalah; pemilik modal harus mempunyai sifat risk-taker, mempunyai pandangan usaha yang fokus, dan konsisten. Apabila pemilik modal tidak mempunyai sifat seperti diatas maka ia harus mendapatkan partner usaha yang tepat yaitu risk-taker, fokus, capable dan mempunyai integritas. |