Penentuan tarip premi asuransi gempa bumi di wilayah 3 dan 4 menurut peraturan perencanaan tahan gempa Indonesia untuk gedung 1983
Ricky Hambali;
Iwan Pasila, supervisor; Fauzi, supervisor
([Publisher not identified]
, 2002)
|
ABSTRAK Gempa bumi dapat menimbulkan kerugian material yang cukup signifikan.Besar kecilnya kerugian material yang terjadi ditentukan oleh intensìtas gempa itusendiri, kualitas struktur bangunan, kondisi geoteknik dimana bangunan berada dannilai ekonomis dari bangunan-bangunan di daerah yang terkena gempa. Pada tahun 2000 di sebuah seminar Professor MT Zen pakar gempa bumi danInstitut Teknologi Bandung memperlihatkan kemungkinan bagaimana suatu gempadangkal di Selat Sunda dapat menimbulkan kerugian material yang besar di propinsiBanten, Jawa Barat dan DKI Jakarta: Saiah satu cara untuk meminimalkan kerugian jika gempa terjadi adalah denganmengalihkan risiko kemungkinan kerugian ke perusahaan asuransi berupa penutupanasuransi kerugian atas risiko gempa bumi. Dewan Asuransi Indonesia (DAI) pada tahun1996 telah mengeluarkan Polis Standar Gempa Bumi Indonesia dimana penutupannsiko gempa bumi dilakukan secara tersendiri dan tidak berhubungan dengan risikokebakaran pada umumnya. Selain itu DM juga telah mengeluarkan daftar tarip premiuntuk risÃko kerusakan akibat gempa bumi. Salah satu kegunaan dengan adanya daftartarip premi ini, bahwa daftar tarip premi dimaksud dapat dijadikan acuan perusahaanasurunsi dalam penentuan tarip. DAI juga mengharapkan adanya daftar tersebut dapatmenghindarkan persaingan yang tidak sehat antar perusahaan asuransi sertastandardisasi syarat-syarat pertanggungan. Sebelum tahun 1996 banyak perusahaanasuransi memberikan cuma - cuina penutupan risiko gempa sebagai perluasan danpenutupan risiko kebakaran sebegai dampak dari persarngan bisnis asuransi kerugiandalam memperebutkan market share yang lebih besar. Dengan menggunakan dasar-dasar (teori probabilitas bersyarat), fungsi eksponential Possion sebagai penyederhanaan periode ulang suatu gempa merusak dan tabel-tabel yang disiapkan oleh Prof. Whitman dkk dari MIT (Massachusets Institute of Technology) sebagai penyederhanaan tingkat rata-rata kerusakan yang timbul di suatu bangunan akibat adanya sebuah gempa merusak, dan dengan data gempa merusak yang diperoleh dari Pusat Gempa Nasional Sub Bidang Analisa Geofisika Badan Meeorologi dan Geofisika, dapat ditentukan faktor frekuensi rata rata terjadinya gempa merusak dan faktor severity kerusakan rata-rata. Kajian juga hanya dilakukan untuk wilayah 3 dan 4 menurut PeraturanPerancanaan Tahan Gempa Indonesia untuk gedung 1983 mengingat di wilayuh 3 dan 4tersebut terletak kota-kota yang memiIiki gedung-gedung dengan nilai ekonomis tinngiyang berarti memiliki tingkat potensi kerugian yang tinggi pula. Expected toss yang terjadi dapat ditentukan setelah faktor frekuensi rata-ratagempa besar terjadi dan faktor kerusakan rata-rata (severIty) di suatu bangunan akibatadanya sebuah gempa diketahui, Expected Loss merupakari hasil perkaIian antara faktorfrekuensi dan faktor severly. Bcrdasafkan hash perhitungan penulis diperoleh tarip premi untuk wilayah 3dan 4 yang tidak terlalu berbeda dngan tarip yang dikeluarkan DAI tanpamenggunakan loading factor. |
![]()
|
No. Panggil : | T2592 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2002 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | viii, 60 pages ; illustration : 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T2592 | 15-17-874013218 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20440122 |