Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : computer (rdamedia)
Tipe Carrier : online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : ix, 170 pages: illustration; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T2617 15-19-345242358 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20440204
 Abstrak
ABSTRAK
Satelindo telah berkembang menjadi penyedia pelayanan seluler terbesar di Indonesia, melewati saingan terdekatnya PT. Telkomsel. Hal ini Lebih dikarenakan kebijakan pemerintah yang memungkingkan PT. Satelindo untuk meraup pasar terbesar, seperti area Jakarta dan sekelilingnya. Sedangkan PT. Telkomsel Lebih menitik beratkan meratanya investasi di seiuruh Indonesia.

Namun pada perkembangannya pada akhir 1996 muncul pesaing baru, PT. Excelcomindo Pratama yang juga meluncurkan pelayanan teknologi seluler yang secara teknologì memberikan kapabilitas yang lebih baik.

Persaingan ketiga operator ini menjadi semakin ketat dengan munculnya krisis ekonomi pada akhir 1996 yang mendorong konsumen untuk memotong cost yang mereka miliki. Munculnya isu bad-debt pada sistem pascabayar menjadi salah satu hal yang mendorong dipakainya satu sistem yang belum matang, bahkan untuk negara Eropa sekalipun. Sistim tersebut dikenal dengan sistim prabayar (prepaid system).

Dengan sistim ini Satelindo sangat mengandalkan strategi diferensiasi harga (pricing-differentiation) pada strategi pemasaran kedua produk tersebut. Pembedaan yang hanya dilakukan pada atribut harga, jelas merupakan solusi temporer bagi pelanggan yang sangat price-sensitive karena krisis, dan mencegah brand switching ke produk lain. Namun kondisi ini secara teknis juga membuat Satelindo harus menerima revenue yang lebih rendah karena margin keuntungan prabayar yang sangat tipis. Selain itu strategi ini hanya menguntungkan di jangka pendek.

Bahkan karena strategi pemasaran diatas muncul bias di pasar dimana produksen sendiri tidak dapat mendefinisikan secara jelas profil pasar masing-masing produk dan bagaimana perceived-value konsumen pada masing-masing produk. Untuk itu pada karya akhir ini penulis melakukan riset untuk membaca persepsi konsurnen pada produk selular yang beredar di pasar, khususnya produk GSM.

Diketahul beberapa atribut yang dipersepsikan konsumen sebagai hal terpenting dalam pemilihan produk. dua urutan teratas adalah kemampuan jelajah dan harga. Hal tersebut rnenjeíaskan mengapa Telkomsel dapat menjadi market-leader walaupun secara atribut tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan produk Satelindo. Beberapa hal yang harus diperhatikan didasarkan pada persepsi konsumen atas produk yang ada akan sangat membantu menjelaskan kondisi pasar untuk kemudian menentukan strategi pemasaran yang tebraik untuk PT Satelindo.

Sudah menjadi keharusan untuk Satelindo melakukan regenerasi strategi pemasarannya dengan memperhatikan kompopsisi inti mereka. Dimana strategi ini menjadikan perusahaan mernpunyai daya saing tinggi dan kepemimpinan global pada industri teleokomunikasi selular.