:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisa kualitatif dan kuantitatif atas akuisisi PT. Bakrie Nusantara Multi Finance oleh PT. Metropolitan Finance Corporation

Imam Herawadi; Darminto, supervisor; Handini WIdiastuti ([Publisher not identified] , 1995)

 Abstrak

ABSTRAK
Masalah merger dan akuisisi di Indonesia dewasa ini terlihat semakin
menghangat dan banyak mendapat sorotan, terutama berkenaan dengan kasus
akuisisi internal yang banyak terjadi di Indonesia dari berbagai kalangan baik itu
berasal dari para pengambil keputusan dalam perusahaan, politisi, kalangan akademis,
pengamat bisnis dan ekonomi, dll.
Cukup banyak perusahaan yang sudah go public melakukan akuisisi, bahkan
akuisisi di antara satu group yang bernilai triliunan rupiah. Menurut data PDBI, clalam
perioda 1989 sampal Juli 1992 telah terjadi tidak kurang dan 64 kali akuisisi
perusahaan publik dengan total nilai sebesar Rp 3,925 triliun. Hanya 9 buah
diantaranya yang bukan akuisisi satu group (Swa Sembada, 5/VIII, 1992: 124).
Karya tulis ini mencoba untuk mengupas masalah akuisisi internal secara
kuantitatif dan kualitatif dengan mengambil satu kasus akuisisi internal dan merger
antara perusahaan go public PT. Metropolitan Finance Corporation (PT. MFC) yang
mengakuisisi perusahaari swasta nasional (private company) PT. Baknie Nusantara
Multi Finance (PT.BMF), dimana PT. Bakrie Nusantara Corporation (PT.BNC)
merupakan pemegang saham niayoritas pada kedua perusahaan tersebut.
Tidak dapat disangkai begitu besar dampak negatif akulsisi satu group di
Indonesia jika tidak diatur secara jelas, tegas dan predictable. Tanpa regulasi hukum
yang tegas maka akuisisi internal dapat dijadikan sebagai alat untuk meraih
keuntungan yang tidak sehat bagi suatu pihak tertentu terutama plhak-pihak yang
memiliki kekuasaan untuk memungkinkan bertindak sebagai pengambil keputusan
tunggal bagi perusahaan (pemegang saham mayoritas).
Sementara sampai saat ini Indonesia belum memiliki aturan dan prosedur yang
jelas mengenai akuisisi dalam peraturan pasar modal dan perbankan, UU No.7/1992
tentang Perbankan tidak mengatur hal tersebut juga Kepmenkeu
No.15481/Kmk.013/1990 yang diperbaharui melalui Kepmenkeu No.1 199/Kmk.010/1991
tidak mengatur hal tersebut. Dan kalau kita kaji RUU Pasar Modal yang tengah dibahas
di DPR, hal mengenai prosedur akuisisi juga belum disinggung.
Beberapa ciri-ciri akuisisi di Indonesia yang dapat merugikan bank pemegang
saham minoritas maupun negara, secara umum antara lain disebabkan oleh:
a. Akuisisi yanng terjadi banyak yang bersifat internal dan memiliki unsur conflict of
interest
b. Peranan dan founders masih dominan
c. Masíh terdapatnya kekosongan peraturan tentang akusisi.
Akuisisi sebenarnya harus dipandang sebagai komponen penting dalam strategi
jangka panjang perusahaan dalam memperoleh dan mempertahankan keunggulan
kompetitif, sehingga dijalankan berdasarkan pertimbangan bisnis yang sehat.
Bagaimanapun untuk menghindari adanya dampak negatif yang dapat
merugikan pemegang saham minoritas dan negara maka unsur fairness dalam suatu
akuisisi internal harus tetap dijaga. Fairness disini dapat meliputi fair price dan fair
dealing.
Unsur Fair Dealing melihat kepada prosedur akuisisi meliputi pertimbangan
apakah jual beli saham tersebut dilakukan dalam waktu yang ideal, struktur dan cara
negosiasi yang dilakukan, unsur keterbukaan, cara voting pemegang saham dalam
memberikan persetujuan tentang akuisisi, peran direktur dll.
Unsur Fair Price meliputi pertimbangan ekonomi dan finansial sesuai dengan
teori yang berlaku untuk perhitungan harga akuisisi dengan memasukkan faktor asset,
market value, earnings, future prospect dll.
Karya akhir ini menyoroti unsur fair price secara mendalam, dimana menurut
pertimbangan penulis unsur ini menjadi sangat penting karena adanya conflict of
interest dalam akuisisi PT.BMF oleh PT. MFC, sehingga perlu dibuktikan bahwa harga
akuisisi yang terjadi adalah wajar dan tidak akan merugikan pemegang saham
minoritas.
Secara prinsip akuisisi tidak berbeda dengan proyek investasi lain yang
dijalankan dalam rangka implementasi strategi jangka panjang perusahaan. Suatu
investasi dapat dinilai feasible jika memberikan rate of return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Opportunity Cost! Cost of Capital-nya yang dalam perhitungan
Net Present Value (NPV) tercermin sebagai discount rate yang digunakan.
Dengan menggunakan metoda perhitungan Discounted FCF, penulis melakukarn
perhitungan nilai wajar perusahaan, yang pada akhirnya akan dapat membuktikan
apakah jenis investasi akuisisi yang dilakukan oleh PT. MFC menguntungkan atau
tidak dan juga dapat dinilai kewajaran dan harga akuisisi yang terjadi.

 File Digital: 1

Shelf
 T2838-Imam Herawadi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T2838
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 157 pages ; illustration : 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T2838 15-17-296244829 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20440441