ABSTRAK Sebagai salah satu merek yang dipasarkan oleh perusahaan kosmetika PTBunga, Kosmetika Lily menunjukkan kinerja yang terus menurunn, bahkan sudahmulai merugi. Untuk mengatasinya, strategi pemasaran yang disarankan adalah berdasarkanstrategi pemasaran terpadu, yang dimulai dengan identifikasà kesempatanpemasaran yang dipunyai kosmetika Lily, melalui serangkaian analisis terhadapsumber daya perusahaan, pesaing, pasar, dan pelanggan. Kemudian hal itudikembangkan secara sinergis menjadi serangkaian strategi yang membentuk suatusistem pemasaran yang berkesinambungan. Berdasarkan identifikasi kesempatan pemasaran, diketahui bahwa kosmetikaLily masih mempunyal kesempatan untuk lebih berkembang lagi, sekalipunpersaingan cukup ketat dan perkembangan permintaan terhadap kosmetika diIndonesia hanya 4,16%, bahkan untuk sediaan yang dijual kosmetika Lily ha.mpirtÃdak berkembang. Untuk itu, sesuai dengan struktur industrinya yang cenderung bersifatpersaingan monopolistik, kosmetika Lily mesti menggunakan kunci suksespemasaran kosmetika, yaitu diferensiasi dengan positioning jelas dan tepat sertapromosi atau komunikasi tentang positioning yang dipilih dengan jitu dan agresif Strategi pengembangan produk merupakan langkah pertama yang mutlakdilakukan oleh kosmetika Lily, termasuk repositioning produk, terutama mengingatbahwa produk-produknya bersifat me too. Adapun repositioning kosmetika Lily harus bersifat unik dan menunjukkandiferensiasi yang jelas ketimbang para pesaingnya. Sedangkan diferensiasi yangdipilih adalah diferensiasi produk. Dalam hal ini disarankan agar kosmetika Lilymengambil ceruk pasar kosmetika modern yang masih kosong, yaitu segmenkosmetika antialergi, sehingga positioning baru kosmetika Lily adalah kosmetikayang aman bagi setiap jenis kulit. Di samping itu, Iangkah tersebut juga untukmenghindarkan pertarungan langsung dengan para pesaing utama, mengingatperbedaan posisi dan pangsa pasar yang sangat jauh. Langkah kunci sukses berikutnya adalah promosi yang agresif dan terpaduantara above dan below the line, yaitu berupa pemasangan iklan di televisi danconsumer beauty class & demo, publikasi melalui para pakar (dokter kulit), untukmengkomunikasikan diferensiasi tersebut di atas. Melihat posisi harga dan kekuatan distributor kosmetika Lily, maka untukstrategi pertumbuhan intensif selanjutnya diarahkan kepada penjualan massal (tidakeksklusif di counter BA saja seperti sekarang), yaitu berupa penetrasi pasar ke tokotoko kosmetika dan kelontong. Langkah ini kemudian dilanjutkan dengan perluasanpasar ke manca negara, dengan mulai melakukan langkah-langkah berorientasiekspor. |