ABSTRAK PERKEMBANGAN kondisi industri properti sangat dipengaruhi olehperkembangan ekonomi. Sedemikian besar pengaruhnya, sehinggakondisi industri properti senantiasa mengikuti irama (siklus)perekonomian; paling awal merasakan dampak penurunan kegiatan(declining) ekonomi, namun paling lambat untuk merasakan masajayanya (booming). Hal ini disebabkan oleh produk properti yangbersifat investasi, sehingga Iebih cepat untuk diabaikan padasaat kesulitan ekonomi; namun juga, disebabkan proses pengadaanproduk properti yang membutuhkan waktu yang tidak singkat (mulaiproses perencanaan hingga bangunan siap pakai), mengakibatkanindustri properti membutuhkan waktu untuk dapat memenuhikebutuhan yang meningkat terhadap produk properti (akibat kondisiekonomi yang sedang naik, booming). Bila perusahaan yang bergerakdalam bidang properti tidak dengan cepat menyesuaikan tingkatkegiatannya pada saat menurunnya kegiatan ekonomi, makakebangkrutan merupakan hal yang pasti dihadapi. Hal ini terbuktidengan dilikuidasinya SUMMA dan ?menghìlangnya? beberapa anggotaRET pada periode 1991-1992 akibat menurunnya tingkat kegiatanekonomi nasional. Disamping itu, perkembangan produk properti di Indonesia jugasemakin bervariasi, seperti usaha kawasan industri (yang tadinyakurang dikenal) dan pembangunan apartemen dan lapangan golf yangsedang menggebu?gebu dewasa ini. Namun demikian, kuncikeberhasilan dalam industri properti nampaknya masih berkisarpada faktor lokasi yang sesuai dan kuatnya modal. Munculnyaproduk superblok merupakan gambaran pentingnya lokasi dan modalbagi perusahaan yang bergerak da;am industri properti. Dalam menghadapi kondisi dan perkembangan itulah, dibutuhkan suatu strategi jangka panjang yang dapat menempatkan perusahaan pada posisi yang memiliki daya juang dan daua saing yang tinggiStrategi diversifikasi konsentris nampaknya merupakan strategiyang mampu dalam menghadapi masalah tersebut. Dengan memasukijenis usaha lain yang masih dalam industri yang sama (properti),selain dapat mengatasi gejolak (siklus) perekonomian, juga dapatdimanfaatkan sinergi yang terjadi. Dengan menggunakan pendekatan tersebut, analisis yang dilakukanpada PT Bimantara Sitj Wisesa (BSW) menyimpulkan, bahwa strategidiversifikasi konsentris sangatlah tepat untuk mencapai misi dancita-cita yang diinginkannya. Pengalamannya selama lebih darisepuluh tahun di berbagai bidang usaha properti (real estate,apartemen, hotel, ruang perbelanjaan, dan pengembangan lahan),merupakan kekuatan yang dapat diandalkan, di samping potensi anakperusahaan yang dimilikinya serta dukungan dari perusahaan induk(PT Bimantara Citra). Selain berusaha untuk memperoleh kawasan seluas minimal 200hektare, dikaitkan dengan perkembangan internat industriproperti, nampaknya produk superbiok ,juga merupakan sasaranjangka panjang BSW Luasnya lahan dan adanya superblok merupakanperpaduan yang sangat sinergis bagi BSW. Pengembangan superblokdalam lahan yang telah dimiliki sekarang (Grand Kuningan EmbassyEstate) juga merupakan suatu rekomendasi. Namun dalam mengembangkan usaha dan penerapan strategi tersebutNampaknya diperlukan kejelasan dari perusahaan induk (Bimantara Citra), mengingat masih adanya anak perusahaan BC lainnya yang bergerak dalam usaha properti namun tidak dibawah koordinasi BSW. Disarankan, pengembangan usaha properti BC di konsentrasikan penanganannya pada BSW, agar tidak terjadi konflik di kemudian hari. |