Evaluasi tingkat kesehatan Bank BCA tahun 1997-2000 dengan dan tanpa faktor manajemen
Franky Irawan;
Mochamad Muslich, supervisor
([Publisher not identified]
, 2001)
|
ABSTRAK Kesulitan ekonomi yang berlangsung di Indonesia memberikan dampak yang burukbagi kegiatan operasi dan kondisi keuangan bank-bank yang ada di Indonesia, termasuk BankCental Asia (Bank BCA). Untuk menyehatkan keadaan keuangan bank, pemerintahmengeluarkan Program Rekapitalisasi Perbankan yang dilanjutkan dengan pembentukan BadanPenyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang bertanggung jawab dalam program rekapitalisasiperbankan tersebut. Dalam program ini, BPPN menjadi pemegang saham mayoritas dari Bank BCA.Keberhasilan BPPN dalam menjalankan program rekapitalisasi tersebut membuat BCA keluardari program dan kembali menjadi bank yang sehat, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.Sehat atau tidaknya suatu bank diukur dari lima faktor, yaitu faktor permodalan, faktor kualitasaktiva produktif, faktor manajemen, faktor rentabilitas dan faktor likuiditas. Penulis melihat bahwa faktor manajemen dalam penilaian kesehatan tersebut bersifatsubjektif sehingga kriteria ?sehat? yang disandang oleh BCA pada saat dikeluarkan dari BPPNmasih diragukan kebenarannya. Dengan demikian, penulis merumuskan permasalahan untukpenulisan karya akhir ini adalah ?Bagaimana tingkat kesehatan bank BCA selama periode 1997-2000 dengan dan tanpa faktor manajemen?. Pada tahun 1997, terdapat perbedaan predikat karena faktor rentabilitasmendapatkan nilai yang rendah. Hal ini memperlihatkan bahwa kemampuan Bank BCAdalam mengelola operasinya untuk mendapatkan tingkat laba operasi yang memenuhiketentuan BI adalah kurang baik. Sedangkan untuk tahun 1998-2000, predikat yangdiperoleh adalah sama untuk kedua perhitungan. Hasil yang sama tersebut disebabkanfaktor rentabilitas dan faktor likuiditas pada perhitungan tingkat kesehatan tanpa faktormanajemen, yang mendapatkan nilai yang hampir sama dengan nilai untuk faktormanajemen, mendapatkan bobot nilai yang lebih besar. Dari kedua perhitungan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa faktormanajemen dalam perhitungan tingkat kesehatan bank dapat dihilangkan karena selainmerupakan faktor yang bersifat subjektif, juga keempat faktor lainnya, yang bersifatobjektif dan seharusnya memberikan pengaruh yang sama besar, sudah cukup dalamperhitungan tingkat kesehatan bank. Penulis mencoba untuk memberikan saran kepada BI dan BCA. Untuk BI, saranyang dapat diberikan adalah faktor manajemen dalam perhitungan tingkat kesehatanbank sebaiknya merupakan penilaian terhadap suatu hal yang bersifat kuantitatif, Selainitu, sebaiknya perhitungan tingkat kesehatan bank pada suatu tahun merupakan rata-ratatingkat kesehatan tiap bulan yang telah dicapai selama tahun tersebut dan mengeluarkanlaporan tingkat kesehatan dan bank-bank yang ada di Indonesia secara bulanan. UntukBank BCA, penulis menyarankan untuk mengurangi biaya-biaya operasional ataumeningkatkan pendapatan operasional sehubungan dengan rendahnya nilai yangdiperoleh untuk faktor rentabilitas. Selain itu disarankan juga untuk meningkatkanpartisipasi dan setiap karyawannya dan setiap divisi yang berkepentingan sehinggatingkat kesehatannya dapat terjaga. |
![]()
|
No. Panggil : | T3071 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2001 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 87 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T3071 | 15-17-071078512 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20440570 |