Pengoptimalan pengelolaan dana tabungan : studi kasus Yayasan Pengelola Dana Tabungan
Rachmat Indratjahaja;
Ronny K. Hermajanto Moentoro, examiner; Siddharta Utama, supervisor
(Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000)
|
ABSTRAK lJntuk meningkatkan kesejahteraan pegawai, sejak tanggal 1 April 1974 direksiBUMN ?X? menetapkan kebijakan menyisihkan dana dalam bentuk tabunganyang akan diberikan kepada pegawai saat putus hubungan kerja. Pengelola danatabungan tersebut berbentuk yayasan. Yayasan pengelola dana tabunganmengalami perkembangan dari terakhir adalah yayasan tabungan pegawai BUMN?X? yang berdiri pada 17 Pebruari 1993. Krisis perekonomian regional asía tenggara sejak pertengahan bulan Juli 1997berdampak pada perekonomian indonesia hingga saat ini. Kondisi krisis iniberakibat pada indikator makro ekonomi seperti inflasi, tingkat bunga dan nilaitukar rupiah. Hasil pengembangan dana yayasan sangat banyak tergantung padaindikator tersebut, untuk itu diperlukan keputusan investasi yang tepat. Tujuanstudi kasus ini adalah melihat sampai sejauh mana keputusan investasi sudahdilakukan tepat sasaran dalam mengoptimalkan pengelolaan dana tabungan. Selama tahun analisa yaitu 1995/96 hingga 1998/99 kebijakan alokasi asetinvestasi yayasan bertumpu pada deposito berjangka yaitu diatas 85% dari totalnilai investasi. Bila melihat hasil pada tahun 1995/96 dan 1996/97, dimana krisìsekonomi belum melanda Indonesia maka hasil dari deposito berjangka lebihrendah dari hasil saham atau hasil obligasi. Dengan tingkat suku bunga dan kursUS dollar yang tinggi sejak krisis, alokasi aset investasi dalam deposito berjangkaadalah tepat. Batasan-batasan yayasan adalah likuiditas rendah, horison investasi panjang,peraturan relatif rendah, dikenakan pajak dan mempunyai kebutuhan khusus akanbesarnya hasil investasi sebagai bekal peserta di hari tua dan penyisihan danauntuk pengembangan. Selanjutnya tujuan yayasan adalah return requirementmendapatkan capital gain dengan hasil minimal setara bunga deposito bankpemerintah dengan toleransi resiko relatif lebih besar dari rata-rata investorinstitusi. Sesuai batasan dan tujuan yayasan maka kebijakan investasi dalam alokasi asetsebaiknya dalam bentuk saham dan obligasi dengan proporsi lebih besar dariproporsi deposito berjangka. Diversifikasi investasi harus dilakukan pada sahampenempatan langsung, tanah dan bangunan, dari usaha sektor rill. Diversilikasijuga perlu dilakukan pada pasar luar negeri. Pada tahun 1998/99 hasil dari deposito berjangka merupakan 95,64% dan hasilusaha yayasan dengan alokasi sebesar 97,31% dari total nilai investasi. Tingkathasil dari deposito berjangka sebesar 35,40% selama tahun 1998/99. Berdasarkananalisa portofolio tahun 1998/99, maka alokasi aset yang optimal adalah 100%penempatan dalam deposito berjangka. |
T3223-Rachmat Indratjahaja.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T3223 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 87 pages: illustration; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T3223 | 15-19-942101205 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20440682 |