ABSTRAK AKI masih merupakan masalah utama di Indonesia yang erat kaitannyadengan pertolongan persalinan. Di Indonesia sendiri pertolongan persalinan masihbanyak dilakukan oleh dukun, sehingga kemudian dilakukan upaya kemitraanbidan dan dukun untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak. PuskesmasPangi sebagai salah satu Puskesmas di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, telahmelaksanakan kemitraan Bidan dan Dukun sejak 2008, namun angka persalinandukun tahun 2009 sebanyak 30 dan tahun 2010 sebanyak 33 persalinan. Pentingditeliti perbedaan pelaksanaan kemitraan bidan dan dukun di daerah yang kualitaskemitraan baik dan kurang sesuai 6 langkah kemitraan yang ada.Metode yang digunakan dengan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan di4 desa di wilayah kerja puskesmas Pangi yang telah melaksanakan kemitraan, 2desa yang kualitas kemitraannya baik dan 2 desa yang kualitas kemitraannyakurang dengan wawancara mendalam pada Kepala Puskesmas, BidanKoordinator, Bidan desa, dan dukun. Diskusi Kelompok Terarah dilakukan padaTokoh Masyarakat, kader, dan masyarakat.Dalam 6 langkah kemitraan, penjajakan merupakan langkah awal yangakan menentukan kualitas kemitraan, selanjutnya menyamakan persepsi agarmitra lebih bersikap positif, melakukan pembagian peran yang jelas secaratertulis, melakukan komunikasi yang intensif agar hubungan yang terjalin lebihterbuka, melaksanakan kemitraan dengan pembagian hasil yang jelas dan salingmenguntungkan, dan evaluasi kemitraan. Penting bagi instansi terkait untukmelakukan pembinaan baik bagi bidan desa dan dukun yang ada, serta kepadamasyarakat tentang pentingnya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. ABSTRACT Maternal Mortality Rate (MMR) is still a major problem in Indonesiawhich is closely related to the delivery assistance. In Indonesia, deliveryassistance is still mostly done by the TBA, so then it is conducted a partnershipbetween midwives and TBA as an effort to improve the health of mother andchild. Pangi Health Center as one of the district health centers in Parigi Moutong,has implemented the partnership of Midwives and TBA since 2008, but the birthrate by the TBA was 30 in 2009 and 33 deliveries in 2010. It is important toresearch the differences of the Implementation of Midwives and TBA partnershipbetween area with good partnership quality and lack, ones based on 6 (six) exitingsteps of partnership.The method use is qualitative. The data was collected from four villages inthe region of Pangi Health Centers which have implemented the partnership, twovillages which the quality of partnership are good and two villages which are lackquality, with in-depth interview the head of Public Health Center, MidwifeCoordinator, Midwives and TBA, Focus Group Discussions were conducted to thecommunity leaders, cadre, and society.In 6 steps of partnership, exploration is the first step that will determinethe quality of the partnership, then the perception synchronization so the partnersbe more positive, make a clear division of roles in writing, performing intensivecommunication so that the relationship is more open, carry a partnership with aclear division result and mutual benefit, and evaluation of partnership. It isimportant for relevant agencies to conduct training for the both midwives andTBA, and also for the public about the importance by the health personnel. |