Anemia gizi besi merupakan salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada remaja putri. Dampak anemia pada remaja putri yaitu gangguan pada pertumbuhan, mudah terinfeksi, semangat belajar menurun, dan pada saat akan menjadi calon ibu dapat beresiko tinggi pada saat hamil dan melahirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN I Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman Tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dilaksanakan pada bulan April Tahun 2011 dengan jumlah sampel 100 orang siswi. Prosedur pengambilan sampel adalah simple random sampling (acak sederhana). Cara pengumpulan data status anemia dengan pemeriksaan darah menggunakan Hb sahli, data IMT diperoleh dengan melakukan pengukuran BB/TB, data asupan gizi diperoleh dengan food recall 2x24 jam serta data pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pengetahuan remaja putri tentang anemia, menstruasi, siklus menstruasi, lama menstruasi, volume menstruasi, dan konsumsi tablet tambah darah dengan pengisian kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan 63% remaja putri menderita anemia. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ayah, asupan energi, asupan protein, asupan zat besi serta menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri. Dari beberapa faktor tersebut faktor yang paling dominan terhadap kejadian anemia pada remaja putri adalah ketika remaja putri sedang menstruasi. An Iron Nutrition Anemia is one of nutrition problem that frequently occurs to most adolescent. Its effect to adolescent has shown by growth disruptions, easily infected, the spirit of learning declines, and if they will be a high risk future mother for pregnancy and delivery. The purpose of this study was to determine associated factor of anemia to adolescent in SMAN I Lubuk Sikaping Pasaman District in 2011. This research is quantitative research with cross sectional design conducted in April 2011 with 100 people sample. The procedure of taking samples is simple random sampling. Data is collected to anemia by check up blood with Hb Sahli, BMI data is obtained by means of BB/TB measurements, nutrition intake data with 2x24 hours food recall and mother's educational data, father's occupation, knowledge of anemia to adolescent, menstruation, cycles of menstruation, long of menstruation, volume of menstruation and iron tablet consumption by filling the questionnaire. The result of 63% adolescent had suffered anemia. A statistic test results shows that there are mean correlation among father?s occupation, energy intake, protein intake, iron intake and menstruation with anemia to adolescent. Most dominant factor to adolescent who had suffered anemia is when they in period menstruation. |