ABSTRAK PT. XYZ adalah sebuah anak perusahaan dari suatukelompok usaha besar, yang bergerak dalam bidang produksidan pemasaran produk?produk pipa fiber semen dan bahanbangunan (building product). Dengan adanya doronganeksternal dan internal, maka PT. XYZ melihat adanya suatupeluang usaha yang cukup prospektif, yaitu merencanakanuntuk memproduksi bahan dinding rumah, yang dikenaldengan nama Arcon Panel. Produk Arcon Panel inimempunyai kelebihan teknologi yang dapat dihandalkan,yaitu ringan dan kuat, jika dibandingkan dengan produksubstitusi atau pesaingnya, seperti Hollow Concrete Blockatau bata batako. Teknologi yang digunakan berasal dariperusahaan Raute?Streif OY, perusahaan campuran antaraFinlandia dan Jerman. Sehubungan dengan proyek investasi produk ArconPanel, maka manajemen PT. XYZ telah melakukan analisispenganggaran barang modal (capital budgeting) terhadaprencana proyek investasi tersebut. Dalam analisistersebut, teIah direncanakan bahwa proporsi strukturpembiayaan antara modal sendiri dengan pinjaman bankadalah 15% : 85% dengan tingkat bunga pinjaman banksebesar 18% per tahun. Adanya kebljaksanaan pemerintah Amerika Serikatdengan menaikan tingkat suku bunga depositonya beberapawaktu yang lalu mengakibatkan naiknya tingkat bungakredit (pinjaman bank), baik di dunia perbankan Indonesiamaupun di dunia Internasional pada akhir-akhir ini.Kenaikan tingkat bunga pinjaman bank tersebut menyebabkanrencana proyek investasi produk Arcon Panel dipertanyakankembali kelayakannya, disamping untuk mengetahui apakahdengan proporsi struktur pembiayaan yang direncanakansemula telah memberikan hasil investasi yang optimal,guna memaksimumkan nilai perusahaan. Industri bahan bangunan, seperti usaha lainnyatermasuk usaha yang sangat dipengaruhi oleh daya belimasyarakat/konsumen. untuk itu, diperlukan pemilihansegmen pasar dan kebijakan harga jual produk yang tepat,agar dapat diperoleh proyeksi volume penjualan produk,yang selanjutnya akan menentukan pula kapasitas produksiyang akan direncanakan. Berdasarkan proyeksi penjualandi dalam negeri dan perencanaan kapasitas produksipabrik, maka diperkirakan bahwa dalam tempo lima tahunPT. XYZ akan dapat memasarkan atau menjual 975.445 meterpersegi panel. Untuk dapat mencapai hal tersebut di atas, makadiperkirakan rencana proyek investasi produk Arcon panelmemerlukan dana investasi sebesar Rp. 7.926.340.000,Direncanakan bahwa dana investasi tersebut akan dibiayaidengan modal sendiri sebesar 15% atau Rp. 1.173.340.000,-dan pinjaman bank sebesar 85% atau Rp. 6.753.000.000,-dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 18% per tahun. Dan rencana dana investasi tersebut di atas, sebesarRp. 5.644.500.000,? akan digunakan untuk pembelian aktivatetap (capital expenditure), sebesar Rp. 479.000.000,dipergunakan untuk pengeluaran proyek (project expenses)dan sebesar Rp. 1.802.150.000,? dipergunakan untuk modalkerja (working capital). Dalam analisis penganggaran barang modal proyekinvestasi ini, diasumsikan bahwa besarnya biaya modalsendiri harus lebih tinggi dari tingkat bunga pinjamanyang diperkirakan akan berlaku selama periode investasi,yaitu sebesar 24%. Hal ini didasarkan bahwa besarnyabiaya modal sendiri mencerminkan juga besarnya tingkatpengembalian yang dipersyaratkan atas modal sendiri yangdigunakan untuk investasi. Selanjutnya, diasumsikan pulabahwa risiko proyek sama dengan risiko perusahaan.Berdasarkan besarnya tingkat bunga pinjaman, biaya modalsendiri, tarif pajak pendapatan dan risiko proyek, makadapat ditentukan biaya modal (wACC) sebagai faktordiskonto terhadap arus kas bersih tahunan proyekinvestasi. Berdasarkan rencana investasi semula, makadiperoleh WACC proyek investasi semula sebesar 13,55%.Selanjutnya, dalam analisis ini, estimasi arus kasdilakukan selama sepuluh tahun, di luar tahun nol(periode konstruksi), mengingat umur mesin dan peralatansecara ekonomis adalah sepuluh tahun. Kemudian,berdasarkan estimasi arus kas bersih tahunan dan WACCproyek investasi rencana semula diperoleh nilai sekarangbersih (NPV) sebesar Rp. 3.999.645.515,. Dengan nilaisekarang bersih (NPV) sebesar itu, maka proyek investasiproduk Arcon Panel layak untuk dlaksanakan. Adanya perubahan eksternal dan dalam usaha untukmemaksimumkan nilal perusahaan, maka hal tersebut secarafinansial dapat mempengaruhi kelayakan proyek investasiproduk Arcon Panel, terutama melalui mekanisme perubahantingkat bunga pinjaman dan proporsi struktur pembiayaan,sehingga ekspektasi PT. XYZ terhadap proyek investasitersebut harus disesuaikan pula. Berdasarkansensitivitas terhadap tingkat bunga pinjaman dan proporsistruktur pembiayaan, maka diperoleh nilai sekarang bersih(NPV) terbesar pada tingkat bunga pinjaman 18% per tahundengan proporsi struktur pembiayaannya 10% : 90%, yaitusebesar Rp. 4.496.496.973, kemudian nilai sekarangbersih (NPV) terkecil diperoleh pada tingkat bungapinjaman 23% per tahun serta dengan proporsi strukturpembiayaannya 40%:60%, yaitu sebesar (Rp.139.352.757,-)Jadi, dapat disimpulkan bahwa bila tingkat bungapinjaman yang disepakati antara PT. XYZ dengan pihak banksesuai dengan yang direncanakan semula, yaitu 18% pertahun, maka PT. XYZ memiliki peluang untuk lebihmengoptimalkan proporsi struktur pembiayaannya menjadi10% : 90%, agar dapat memaksimalkan nilai perusahaannya.Akan tetapi, hal tersebut mengandung konsekuesi bahwa PT.XYZ harus dapat mencapai tingkat kinerja seperti yangdipersyaratkan dalam analisis penganggaran barang modalproyek investasi produk Argon Panel, agar pendapatan yangdfharapkan dapat tercapai dan biaya-biaya maupun seluruhkewajibannya dapat dipenuhi demi kelancaran jalannyausaha proyek investasi tersebut, disamping untuk menjagakredibilitas perusahaan di mata kreditur maupun dimasyarakat. Bila tingkat bunga pinjaman yang disepakati berubahdan menirigkat dari apa yang telah direncanakan semula,maka proyek investasi produk Arcon Panel masih Ìayakuntuk dilaksanakan sampai pada proporsi strukturpembiayaan 35% : 65% dengan tingkat bunga pinjamansebesar 23% per tahun. Bila melebihi proporsi strukturpembiayaan tersebut di atas, misaInya 40% : 60%, makaproyek investasi tersebut menjadi tidak layak untukdilaksanakan, mengingat nilai sekarang bersih (NPV)?nyasudah berubah menjadi negatif. |