ABSTRAK Dalam persaingan merek, merupakan tantangan bagi pemasar untuk meningkatkanekuitas mereknya karena ekuitas merek yang tinggi bisa menciptakan keuntungan yang tinggipula bagi manufaktur komputer Ekuitas merek yang tinggi akan menciptakan loyalitas danmemberikan peluang bagi perusahaan untuk menawarkan produk dengan harga yang sesuaidengan perceived quality dari konsumen. Pada beberapa jurnal pemasaran khususnya mengenai co-branding ditemukan hahwaCo-branding memberikan kesan tertentu terhadap kualitas suatu produk yang dipasarkansebagai contoh: Ssangyong dengan Mercedes-Benz, CitiBank dengan Visa atau Master Card,diet Coke dengan Nutrasweet. Patria dengan Komatsu. Kesan tersebut tercakup didalamnyakualitas dan harga produk yang dipasarkan. Sehingga tiga tujuan utama di dalam penelitian iniyang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh co-branding terhadap kesan kualitasproduk komputer dan sejauh mana kesan kualitas itu berubah setelah dilakukan co-brandingdengan suatu processor, mengetahui perubahan harga dan sebelum dilakukan co-branding dansetelah dilakukan co-branding untuk kategori produk komputer, mengetahui pengaruh Co-branding komputer dengan prosessor terhadap dasar pertimbangan konsumen didalampembelian. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah dengan descriptive analysis. Survei dilakukandi wilayah DKI Jakarta dengan jumlah responden 200 orang. Data primer diperoleh melaluimetode sample survey dengan instrumen utama kuesioner. Variabel utama yang diukurdidalam penelitian ini terdiri dari perceived quality, perceived price, serta variabel pendukungIainnya (product attribute, brand awareness, advertising awareness, buying behaviour,product usage). Responden dalam penelitian ini mengisi sendiri kuesioner (self-administeredsurvey) yang diberikan kepadanya dengan cara drop-off Khusus untuk variabel brandawareness dan brand association dilakukan dengan teknik in-depth interview. Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi terhadapkualitas dan harga produk komputer dan prosessor. Ada tiga merek yang di analisis untukkedua produk, masing-masing mewakili brand power: strong, moderate, dan weak. Untukproduk prosessor digunakan merek Intel Pentium, AMD Athion. dan VIA Cyrix. Sedangkanuntuk produk komputer digunakan merek Compaq, Zyrex, dan Extron. Untuk mengukurperceived qualiiv digunakan 6 points liken scale, dimana 1 berarti kualitas sangat rendah dan6 berarti kualitas sangat tinggì. Untuk variabel perceived price ditanyakan kepada respondenpersepsinya terhadap harga apakah lebib tinggi, Iebih rendah, atau sama saja (kira-kira berapapersen), apabila diberikan sebuah zero origin dengan patokan 100%. Sedangkan dalammeneliti variabel product attribut digunakan 6 points liken scale untuk tingkat kepentinganatribut dan ordinal scale untuk prioritas kepentingan atribut. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka pada para responden ditanyakanpersepsinya terhadap kualitas dan harga sebelum dan sesudah co-branding. Hasil yangdiperoleh untuk kondisi perceived quality dan price adalah: pertama, bagi host brand terlihatbahwa secara keseluruhan persepsi kualitas akan meningkat apabila beraliansi denganingredient brand yang Iebih kuat danpada dengan ingredient brand yang lebih lemah. Kedua,secara keseluruhan persepsi terhadap harga akan cenderung meningkat apabila beraliansidengan ingredient brand yang Iebih kuat daripada ingredient brand yang lebih lemah. Untuk mengukur tingkat signifikansi perubahan pada perceived quality dan pricedilakukan uji paired sample t-test. Dan uji yang dilakukan diperoleh hasil bahwa: pertama,persepsi kualitas konsumen terhadap merek komputer secara signifikan dipengaruhi olehsemua merck co-brand prosessor kecuali co-branding antara merek Intel Pentium denganCompaq dimana kedua merek merupakan brand yang sama-sama kuat. Kedua, untuk hostbrand Compaq, Zyrex, dan Cyrix, perceived price akan menìngkat secara signifikan apabilamelakukan co-branding dengan ingredient brand yang kuat seperti Intel Pentium. Sebaiknya,perceived price akan menurun secara signifikan apabila dilakukan co-branding denganingredient brand yang lemah seperti VIA Cyrix. Sedangkan apabila host brand melakukan co-branding dengan ingredient brand yang kuat secara moderat, maka terdapat kecenderunganbahwa perceived price akan meningkat atau menurun secara tidak signifikan. Dari analisis terhadap atribut fisik maupun non fisik, diperoleh kesimpulan bahwaprosessor merupakan atribut penting dan diprioritaskan di dalam proses pertimbangankonsumen dalam melakukan pembelian komputer. Sehingga dari penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa co-branding manufaktur komputer dengan processor sebagai secondaryassociation merupakan Iangkah yang tepat. Uji anova yang dilakukan terhadap tingkatkepentingan dan prioritas atribut, membuktikan bahwa kecepatan dan merek prosessor tidaksecara signifikan dipersepsikan berbeda dalam proses pembelian PC baik bagi owner maupunnon owner. Dari hasil penelitian yang didapat, maka beberapa hal yang dapat disarankan. Pertama,bagi manufaktur komputer secara umum, co-branding meniiliki pengaruh yang signifikanuntuk mempengaruhi perceived quality dan price terhadap produk komputer sehnggamerupakan langkah yang potensial untuk melakukan aliansi dengan prosessor untukmenerapkan pemasaran bersama dengan co-branding atau lebih spesifik dengan ingredientbranding. Namun perlu diingat, persepsi kualitas dan harga akan cenderung meningkat secarasignifikan apabila metakukan co-branding dengan merek prosessor yang lebih kuat daripada.host brand. Kedua, bagi merek-merek komputer yang diteliti, untuk merek Zyrex dan Extron co-branding seharusnya dilakukan dengan merek prosessor yang kuat seperti Intel Pentium agarpeningkatan terhadap perceived quality dan price dapat Iebih signifikan. Bagi Compaq yangcenderung memiliki brand power yang sama dengan merek kuat seperti Pentium, ada baiknyauntuk mempertimbangkan untuk melakukan alternatif co-branding dengan merek produkkomplementer seperti Windows atau melalui peningkatan terhadap value to the customersdengan mengeksploitasi atribut-atribut produk lainnya yang penting bagi konsumen sepertigaransi dan afler sales service. Hal ini disebabkan karena peningkatan terhadap perceivedquality cenderung tidak bertambah secara signifikan apabila Compaq melakukan co-brandingdengan intel Pentium. Ketiga, bagi para akedemisi, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menguatkankesimpulan bahwa co-branding dapat secara signifikan meningkatkan perceived quality danprice bagi host brand apabila dilakukan dengan ingredient brand dengan kekuatan merck( brand power) tertentu. |