ABSTRAK Makanan merupakan satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dankehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional.Makanan yang beredar harus aman dan bermutu sehingga tidak menyebabkangangguan pada kesehatan dan bermanfaat bagi masyakarat konsumen yangmemakannya. Salah satu faktor untuk mendapatkan makanan yang aman danbermutu adalah Cara produksi Makanan yang Baik harus dilaksanakan oleh paraprodusen makanan. Lebih kurang 75 % dari Industri Kecil Makanan yang telah memilikiSertifikat Penyuluhan (SP) di Sumatera Barat belum patuh menerapkan CPMB.Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yangberhubungan dengan kepatuhan pemilik industri kecil makanan untuk menerapkanCPMB. Faktor-faktor yang dilihat hubungannya adalah faktor pendidikan,pengetahuan, sikap pemilik, sarana dan prasarana, bahan tambahan yang dilaranguntuk makanan, penerapan sanksi, bimtek / supervisi dan persepsi pemilik. Penelitiandilakukan pada Industri Kecil Makanan (IRT) yang memproduksi kerupuk; roti danlimun dengan desain penelitian cross sectional. Dari hasil analisis bivariat didapat variabel yang memiliki hubungan yangbermakna dengan kepatuhan adalah pendidikan, pengetahuan, sikap dan persepsipemilik ( p < 0,05 ). Hasil analisis multivariat didapat bahwa hubungan palingbermakna dengan kepatuhan adalah pengetahuan. Dengan hasil peneIitian ini diharapkan Ditjen POM (Badan POM) danDeperindag dapat menyusun bersama pola pelatihan dan penyuluhan tentang CPMByang mudah diserap supaya pengetahuan industri kecli makanan meningkat. UntukBalai POM Padang supaya meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan padawaktu di lapangan supaya pengetahuan, sikap dan persepsi pemilik meningkatsehingga kepatuhannya meningkat pula. ABSTRACT Food is one of major material for growth and livelihood of a nation and hasimportant one in the national development. The food supply must be safe and quality thatit does not cause health disorder and beneficial for the consumers that consume it. One ofthe factor to obtain safety and high quality is Good Manufacturing Practice (GMP) thatmust be implemented by Food Producers. About 75% of Food Small Scale Industry that has Extended Certilicate (EC) inWest Sumatra has not complied with GMP. A research is needed to identify what factorsrelated with compliance of small food industry to not the requirement of GMP. Thefactors that needs to be identified are education, knowledge, attitude of owner, facilitiesand infrastructure, additives forbidden for food, sanction, technical guidance/supervisionand perception of are owners. The research is done on Food Small Scale Industry (FSSI)that produce crisp, bread, and soda by using cross-sectional design. It is obtained from bitvariate analysis the variables that have significantrelationship with the compliances such as education, knowledge, attitude and perceptionof the owner (p < 0.05). It is obtain from the result of multivariate analycis that the most?gnificant relationship with the compliance is knowledge. With this result it is expected that the Directorate General of Drugs and FoodControl and Ministry of Industry and Trade will be able to arrange collectively trainingand guidance method regarding GMP that can easily understood in order that knowledgeof small industry will increase. It is expected that the Office for Drugs and FoodSupervision (ODFS), Padang will increase its quality of supervision and controllingduring their visit to the field. Therefore, knowledge, attitude and perception of ownerswill increase and their compliance will also increase. |