:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pengaruh komponen quality of work life (QWL) terhadap motivasi kerja karyawan : studi kasus PT. YKK Alumico Indonesia

Sunar Kussetiarso; Bhenyamin Hoessein, examiner; Martani Huseini, co-promotor; Azhar Kasim, examiner; Mohammad Riduansyah, examiner ([Publisher not identified] , 2002)

 Abstrak

ABSTRAK
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
pengaruh antara komponen-komponen QWL terhadap motivasi kerja karyawan?
Adapun tujuan dan penelitian mi adalah untuk mengetahui penganth
komponen-komponen QWL terhadap motivasi kerja karyawan baik secara parsial
maupun simultan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kausal dengan objek seluruh karyawan PT. YKK Alumico Indonesia pada Bagian
Ready Made dan Order Made. Penelitian ini berlokasi di PT. YKK Alumico
Indonesia Tangerang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan
Instrumen kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Untuk mengetahui
pengaruh vaniabel-variabel QWL terhadap motivasi kerja karyawan digunakan
analisis regresi berganda (multiple regression).
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai intercept (a), yang dalam hal ini dapat
diinterprestasikan bahwa jika koefisien regresi X1,X2, X3 dan X4 dianggap tidak ada,
maka persepsi karyawan mengenai motivasi kerja sebesar nilai intercept tersebut.
Sedangkan koefisien regresi untuk variabel keterlibatan karyawan mempunyai anti
bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap keterlibatan
karyawan sebesar satu, sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap, maka
persepsi karyawan terhadap tingkat motivasi dìharapkan naik sebesar nilai koefisien
tersebut. Nilai t yang lebih besar dan t tal1 menunjukkan bahwa hipotesis yang
menyatakan terdapat pengaruh keterlibatan karyawan terhadap motivasi kerja dapat
diterima.
Nilai koetisien regresi sistcm imbalan yang inovatif dapat di interprestasikan
apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap sistem imbalan yang
inovatif sebesar satu sedangkan nilai variabel-variabel lain dianggap tetap, maka
persepsi karyawan terhadap tingkat motivasi kerja diharapkan naik sebesar miai
koefisien tersebut, Nilai t hitung yang lebih besar dan t menunjukkan bahwa
hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh variabel sistem imbalan yang inovatif
terhadap motivasi kerja dapat diterima.
Sedangkan nilai koefisien regresi konfigurasi kerja dapat diinterprestasikan
bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap konfigurasi kerja
sebesar satu, sedangkan variabel-variabel lain dianggap tetap maka persepsi
karyawan terhadap motivasi kerja karyawan turun sebesar nilai koefisien tersebut.
Nilai t variabel konfigurasi kerja yang lebih besar dan tabel menunjukkan
bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh konfigurasi kerja terhadap
motivasi kerja karyawan ditolak.
Diperoleh juga nilai koefisien regresi untuk perbaikan lingkungan kerja
dapat diinterprestasikan apabila terjadi kenaikan tingkat persepsi karyawan terhadap
perbaikan-perbaikan lingkungan kerja sebesar satu sedangkan variabel-variabel lain
dianggap tetap, maka persepsi karyawan terhadap motivasi kerja diharapkan naik
sebesar nilai koefisien tersebut. Diperoleh t untuk variabel perbaikan-perbaikan
Iingkungan kerja yang lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
yang menyatakan terdapat pengaruh perbaikan-perbaikan lingkungan kerja terhadap
motivasi kerja diterima.
Diperoleh juga nilai F yang lebih besar dari F tabel. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan vaniabel-variabel QWL berpengaruh
secara bersama-sama terhadap motivasi kerja karyawan dapat diterima. Selain ini
diperoleh juga bahwa perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang
paling besar terhadap motivasi kerja karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterlibatan karyawan
berpengaruh yang berarti terbadap motivasi kerja karyawan, dìberlakukannya sistem
imbalan yang inovatifakan memberikan tingkat motivasi yang tinggi pada karyawan,
konfigurasi kerja kurang memberikan pengaruh yang berarti terhadap motivasi kerja
karyawan dan perbaikan-perbaikan lingkungan kerja memberikan pengaruh yang
berarti terhadap motivasi kerja karyawan serta secara bersama-sama variabel-variabel
QWL berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
Saran yang diberikan dari kesimpulan tersebut adalah bahwa dalam
melaksanakan suatu kebijakan terutama kebijakan yang berhubungan dengan
motivasi kerja karyawan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat
meningkatkan motivasi kerja karyawan, memperlakukan karyawan sebagai manusia
dan perlu adanya suatu usaha ke arah pemahaman-pernahaman mengenai komponen
komponen QWL.

 File Digital: 1

Shelf
 T3806-Sunar Kussetiarso.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T3806
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 94 pages ; illustration : 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T3806 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20441182