:: Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Refleksi kohesivitas sosial penutur bahasa sasak dan kecenderungannya bertransformasi / Saharudin

Saharudin; (STKIP Qamarul Huda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2014)

 Abstrak

Artikel ini menjelaskan kohesivitas sosial masyarakat Sasak tradisional yang tercermin dalam kategori dan ekspresi
linguistiknya, khususnya pada domain modal sosial. Selanjutnya, bagaimana nilai-nilai kohesivitas sosial itu
bertransformasi dalam modal sosial masyarakat Sasak sekarang. Kategori dan ekspresi linguistik dimaknai sebagai
bentuk kategorisasi lingual dan ungkapan verbal dalam domain modal sosial, yang mana di dalamnya tersimpan berbagai
sistem pengetahuan masyarakat Sasak mengenai kohesivitas sosial. Sementara itu, transformsi dalam kajian ini
dimaknai sebagai bentuk pergeseran atau perubahan pada struktur permukaan (transformasi lingual) dan juga pada
struktur dalam (perubahan prilaku) masyarakat Sasak. Untuk tujuan tersebut, digunakanlah pendekatan etnosemantik,
yakni memeriksa kosakata-kosakata tertentu dalam bahasa yang mereka gunakan pada ranah sosial dan memiliki kaitan
dengan konsep modal sosial. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan paling tidak ada tiga macam modal sosial masyarakat
Sasak yang menjadi landasan nilai-nilai kohesivitas sosialnya: (1) modal sosial yang merujuk kepada bentuk interaksiinteraksi,
(2) modal sosial yang merujuk kepada bentuk institusi, dan (3) modal sosial yang menunjuk kepada normanorma.
Adapun kecenderungan transformasi sosial yang terjadi lebih dikarenakan oleh adanya (i) tuntutan kualifikasi
baru, (ii) bergesernya peran profesi, (iii) munculnya stratifikasi kompleks dalam masyarakat Sasak dewasa ini, dan (iv)
adanya berbagai kelembagaan baru yang diterapkan oleh negara dan lebih didukung oleh sistem kekuasaan formal.
This article presents the social cohesiveness of traditional Sasak reflected and expressed in their linguistics, particularly
at social capital domain, and to transform it to the current social capital of Sasak people. The category and linguistic
expressions are considered to be the lingual category forms and the verbal expressions in the social capital domain, in
which it is kept various knowledge systems of the social cohesiveness of Sasak people. Transformation in this study is
defined as a shift at the surface structure (the lingual transformation) and deep structure (the behaviour transformation)
of Sasak people, it is used the ethnosemantic approach, by investigating certain vocabularies in the language they use in
the social domain having relationship with the social capital. This study reveals three social capitals of Sasak people
becoming the base of values: (1) the social capital referring to the interactional forms, (2) to the institutional forms, and
(3) to the norms. Furthermore, the social transformation tendency is caused by (i) the new qualification needs, (ii) the
shift of professional role, and (iii) the existence of the complexity stratification, and (iv) the existence of new various
institutions formed by the governments and the formal system power.

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : PDF
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: STKIP Qamarul Huda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2014
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 24069183
Majalah/Jurnal : Makara Hubs-Asia
Volume : Vol. 18, No. 2, Desember 2014: Hal. : 140-148
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Akses Elektronik : http://hubsasia.ui.ac.id/index.php/hubsasia/article/view/3468
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
PDF TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20441323