Penelitian ini dilakukan berdasarkan maraknya busana pengantin Jawa yang dimodifikasi kearah religi. Perubahandesain dari busana pengantin yang murni bernuansa budaya lokal Jawa dan kemudian dipadupadankan dengan gayaberbusana muslim ini mengalami proses keberterimaan yang luar biasa sebagai trend fesyen dikalangan masyarakatIndonesia tak terkecuali masyarakat perkotaan seperti halnya Surabaya. Penelitian ini berusaha mengungkapkansimbolisasi dan pemaknaan budaya (budaya Jawa) dan agama (Islam) yang terdapat pada busana pengantin tersebut.Dengan menggunakan teori fashion system, peneliti mengungkap simbol yang terdapat di balik busana pengantin JawaMuslim yang menampakkan dua sisi busana, yaitu busana dari budaya Jawa dan busana bernuansa Islami sebagaisebuah sistem yang saling berkelindang. Hasil penelitian terhadap simbolisasi budaya dan agama dalam busanapengantin Jawa Muslim menunjukkan bahwa busana pengantin Jawa Muslim diproduksi oleh para perias pengantinsebagai bentuk kapitalisme yang menawarkan gaya hidup konsumerisme. Hal ini menunjukkan pula adanya pergeseranpemaknaan dalam busana pengantin Jawa Muslim dari budaya lokal asli Jawa menjadi budaya Jawa kontemporer. Halmenarik lainnya adalah bahwa pilihan dalam memakai busana pengantin Jawa Muslim ini tidak hanya karena alasanagama tetapi juga karena popularitas. Konsep busana muslim dalam busana pengantin Jawa Muslim tidak lagi terkaitdengan pemenuhan akidah Islam melainkan sebuah trend fesyen yang hanya merujuk pada tertutupnya auratThis study is conducted to investigate a popular practice of modifying Javanese bridal costumes based on religiousconsiderations. Transformation from purely traditional Javanese bridal costumes to those with some application ofIslamic clothing style is gaining rapid acceptance and begins to be considered as a popular fashion style by a greatnumber of Indonesians, especially in urban areas like Surabaya. The purpose of this study is to discover cultural (Java)and religious (Islam) symbolisms implied in the modification and to examine the signification involved in the process.By applying the fashion system theory, this paper seeks to unravel the symbolisms in modern Javanese-Moslem bridalcostumes which reveal a thought system built of two intertwining aspects: Javanese culture and Islamic religiousprinciples. Deep observation into the cultural and religious symbolisms reveals that the modern Javanese-Moslem bridalcostumes are actually invented by bridal stylists as a form of capitalism which benefits from a consumerist lifestyle.This fact reflects a shift in the way people signify modern Javanese-Moslem bridal costumes from Javanese localculture to contemporary Javanese culture. Another interesting finding shows that people choose this Javanese-Moslemstyle for their bridal costumes because of not only religious considerations but also its popularity. The application ofIslamic fashion style in the Javanese-Moslem bridal costumes is no longer associated with the obedience to Islamicteachings but is a mere reflection of a growing trend towards more extensive body coverage. |