Tesis ini mengkaji tentang permasalahan, mengapa petani di Desa Depok Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta mernutuskan memilih pola per-tanian surjan, ?Pola per-tanian surjan? yang dimaksudkan disini adalah suatu bentuk pertanian dengan merubah bentuk fisiI sawah pada sebidang tanah menjadi 2 bagian, yaitu bagian nduwuran (atas) yang berfungsi sebagai tegalan dipakai untuk menanam tanaman palawija sepanjang musim (tahun), dan bagian ngisoran. (bawah) yang berfungsi sebagai sawah dipakai untuk menanam tanaman padi pada waktu musim penghujan dan Juga pada waktu musim kemarau Jika pengairan memungkinkan, akan tetapi jika tidak memungkinkan pengairannya ditanami palawija. Selain itu akan diuraikan pula mengenai, bagaimana petani mengefektifkan lahan pertanian dalam kondisi ekologis yang kurang menguntungkan dan sejauh mana pengembangan pada pertanian surjan dapat mendukung ekonomi penduduk. Kerangka konsep yang digunakan adalah kerangka Konsep adaptasi Bennet (1976). Dikatakan bahwa konsep kunci dalam studi adaptasi adalah perilaku adaptif dan tindakan strategis Perilaku adaptif menunjuk padatindakan?tindakan yang berusaha menyesuaikan saranasarana dengan tujuan tujuan yang akan dicapai, atauaspek-aspek pasif atau aktif dan tindakan bertujuanyang beriangsung dalam suatu sistem. Tindakan strategismenunjuk pada perilaku yang secara aktif berusahamencapai tujuan dengan tindakan?tindakan spesifikdirencanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategiadaptif merupakan unsur tindakan strategis dimanatindakan-tindakan spesifik. Berbagai tingkatan suksesyang dapat. diperhitungkan dipilih oieh individu dalamproses pembuatan keputusan. Dengan batasan strategi adaptif yang dikemukakan oleh Bennet ditunjukkan adanya hubungan yang erat antara strategi adaptif dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku adaptif manusia pada umumnya berdasarkan pada kemampuan yang berkaitan dengan penerimaan informasi dan tindakan lingkungan, dalam rangka upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Pemanfaatan itumerupakan pelaksanaan tindakan adaptasi berdasarkanpersepsi yang dimilikinya. Keputusan petani memilih pola pertanian surjan antara lain (a) karena kondisi ekologis kurang menguntungkan (b) luas rata-rata pemilikan tanah pertanian yang sangat sempit (kurang dari 1.000 m2/kk), (c) untuk meningkatkan produktivitas tanah pertanian melalui intesifikasi dan diversifikasi tanaman yang dijalankan secara terpadu sehingga frekuensi panen meningkat dan risiko kegagalan panen lebih kecil. Pola pertanian surjan ternyata lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pola yang lain, karena dapat mengatasi kebutuhan sehari-hari rumah tangga dari ketidakpastian akan hasil panen. |