Dilema antara guilt (rasa bersalah) dan shameful (rasa malu) sudah lama menjadi topik menarik di bidang psikologisosial. Dilema tersebut antara lain muncul dalam pembahasan mengenai kontrol sosial, perilaku sendiri, nilai moralindividual, tingkat standar moral, pengaruh lintas budaya serta dalam situasi pendidikan. Diperkirakan pula, salah satuyang lebih berperanan, entah itu aspek guilt atau aspek shameful, akan mempengaruhi pada cara bagaimanamemodifikasi perilaku seseorang. Studi ini menelaah mengenai kecenderungan di sekolah-sekolah menengah umumdalam memodifikasi perilaku siswa yang telah menampilkan perilaku atau tindakan yang dianggap sebagai salah, jahat,tidak tertib atau menyimpang dari norma sosial yang ada. Apakah kalangan guru di sekolah-sekolah tersebutmenampilkan kecenderungan mengeksploitasi penghukuman (punishment) atau melakukan tindakan penciptaan rasamalu (shaming) siswa dikaitkan dengan apa yang sudah dilakukan siswa tersebut? Hasil penelitian memperlihatkanbahwa metode penghukuman ternyata merupakan satu-satunya cara memodifikasi perilaku yang diterapkan. Dan,temuan lain, diyakini bahwa dengan diberikan hukuman itulah lalu kemudian muncul rasa malu. Temuan ininampaknya bersesuaian dengan karakter masyarakat Indonesia perihal beroperasinya guilt dan shameful.Such dilemma between guilt and shameful has been an interesting topic in the field of social psychology since fewtimes ago. That dilemma persists when discussing social control, self-control, individual moral values, moral standard,cross-cultural influence as well as education-related setting. It is predicted, the one which is more influential, whetherguilt aspect or shameful aspect, will one way or another influence the way somebody’s behavior can be modified. Thisstudy investigates such tendency which prevails in public schools especially performed by pupils when treating theirstudent’s misconduct. Research question forwarded is whether they exploit punishment or to create shaming feelingtowards students who have made nuisances in school. The result shows method of punishment has been the only way ofmodifying behavior which is regarded deviant. Other finding, it is believed that, having given such punishment,shameful feeling will follow. This finding is in association with the character of Indonesian society toward the way guiltand shamefull operate. |