Penggambaran kekerasan terhadap perempuan dalam karya sastra dapat ditemukan sejak lama dalam karya sastra dunia.Sebagai suatu lembaga sosial, kesusastraan mampu mengetengahkan persoalan-persoalan kemanusiaan, khususnyakekerasan terhadap perempuan. Pengungkapan yang dilakukan oleh pengarang bisa ditangkap sebagai kritik sosialterhadap kehidupan di sekelilingnya, di samping sebagai penghayatan akan mlai-nilai yang dianggap ideal, sekaliguspencerminan akan suatu bentuk pemikiran atau ideologi, bahkan juga sebagai suatu terapi. Kekerasan itu sendiri punbentuknya bermacam-macam, dari yang eksplisit sampai yang terselubung yang dilakukan oleh berbagai pihak.Description of violence against women in world literature has been found for long. As a social institution, it has proveditself as a significant medium to reflect problems of humanity, particularly the practice of violence against women. Onthe other hand, what the novelists depict can be regarded as a social critic or social control against what is happeningaround, besides as an imaginative insight of moral values or of ideology, even as a sort of therapeutic form. Violenceitself appears in various forms, some explicitly described, others in perfect diguise. |