:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Strategi intervensi sebagai upaya pemerintah daerah membangun partisipasi masyarakat ; studi tentang pengelolaan persampahan pada dinas kebersihan Kota Kupang

Noce Nus Loa; Robert Markus Zaka Lawang, supervisor; Dody Prayogo, supervisor; Salomo, Roy Valiant, supervisor; Johannes Sutoyo, examiner; Tangdilintin, Paulus, examiner ([Publisher not identified] , 2002)

 Abstrak

ABSTRAK
Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 35 Tahun 1998 tentang Pengelolaan
Kebersihan Lingkungan Dalam Wlayah Kota Kupang telah menugaskan
Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Kebersihan sebagai pelaksana
operasionalisasi pengelolaan persampahan secara tegas dalam pasal 5 ayat[2]
menetapkan bahwa kegiatan Pemerintah Daerah dilakukan melalui [a]
pemeliharaan kebersihan dijalan umum, tempat umum, saluran, drainase [b]
pengaturan dan penetapan TPS dan TPA Sampah [c] pengangkutan sampah dan
TPS Sampah ke TPA Sampah dan [d] pemusnahan dan pemanfaatan sampah.
Sementara itu, peran serta masyarakat menyangkut pewadahan dan pengumpulan
sesuai pasal 13 ayat[3} bahwa pembuangan sampah dan persil [sumber sampah] ke
TPS Sampah dilakukan oleh masyarakat dengan koordinasi pengurus RT/RW
setempat. Sedangkan pasal 13 ayat[2] menyebutkan bahwa Pemerrntah Daerah
memberikan pelayanan pengangkutan sampah dan TPS ke TPA Sampah.
Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah
upaya-upaya Dinas Kebersihan Kota membangun partisipasi masyarakat, telah
dilakukan sesuai dengan teori intervensi komunitas; dengan tujuan ingin
mengetahui secara jelas tentang bagaimana upaya Dinas Kebersihan Kota
membangun partisipasi masyarakat ? dilakukan; sehingga dapat mewujudkan
kerjasama yang menunjang program pengelolaan kebersihan Kota.
Dalam penelitian ini digunakan teori dan konsep tentang intervensi
komunitas, partisipasi masyarakat serta sampah dan masalahnya; dengan
pendekatan kualitatif yang teknik pemilihan informannya secara purposive
sampling, teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui studi kepustakaan
maupun wawancara dan pengamatan lapangan [observasi].
Upaya-upaya yang dilakukan secara internal organisasi yakni
[a] penyediaan sarana pengangkutan, [b] personil dan petugas operasional [c]
perbaikan sistem atau mekanisme pengelolaan; selain upaya eksternal ditingkat
masyarakat yang dilakukan Dinas Kebersihan Kota yakni [a] pembinaan dan
penyuluhan kepada masyarakat [b] pelaksanaan lomba kebersihan antar
Keilurahan [c] kampanye lingkungan bersih berupa jumat bersih, pembuatan dan
pemasangan papan himbauan dan penyebaran stiker himbauan [dj gerobaksasi [e]
pernbuatan TPS sampah komunal dan [f] pembinaan pemulung; sebagal suatu
kinerja Dinas Kebersihan telah menunjukkan kondisi kebersihan Kola dari hari ke
hari semakin membaik, kendatipun masih harus diakui bahwa pemahaman akan
sistem pengelolaan kebersihan belum secara menyeluruh dan meluas dipahami
oleh masyarakat khususnya membng sampah tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Hasil analisis penelitian, didapati gambaran bahwa upaya-upaya intervensi
yang bermaksud melakukan perubahan secara terencana pada tingkat masyarakat
telah dapat mendorong keterlibatan masyarkat untuk berpartisipasi dalam
pengelolan kebersihan Kota Akan tetapi sebagai suatu strategi penyadaran,
belum bisa membudaya oleh karena tahapan-tahapan intervensi dalam Strategi
Intervensi Komunitas belum diterapkan secara menyeluruh; melalui tahapan
penilaian, tahapan perencanaan alternatif program/ kegiatan, tahapan
pe!aksanaan [implementasj] dan tahapan evaluasi.
Dengan demikian, sebagai saran bagi pelaksana teknis operasionalisasi
pengelolaan kebersihan Kota yang menangani masalah persampahan; penulis
menyampaikan bahwa:
[a] agar pengetahuan, keyakinan, sikap dan niat individu masyarakat Kota bisa
bertumbuh ke tingkat yang lebih baik; menjadi perilaku untuk patuh pada
mekanisme dan tara cara pengelolaan persampahan, maka frekuensi pembinaan
dan penyuluhan ditingkatkan dengan secara sungguh-sungguh menerapkan
tahapan-tahapan intervensi komunitas serta dilakukan secara terkoordinasi,
terintegrasi dan tersinkronisasi dengan semua unsur dan Pemerintah Daerah
sampai ke pengurus RT/RW; disertai penindakan hukuman bagi pelanggar aturan.
[b] perlunya model pendampingan oleh pengawas lapangan Dinas Kebersihan
agar masyarakat dapat mengartikulasikan kebutuhan mereka selanjutnya dapat
menangani sampah dan kebersihan lingkungan mereka secara lebih efektif.
[c] pentingnya suatu manajemen pengangkutan yang lebih baik seperti
penambahan jumlah armada angkutan dengan teknisi yang trampil, penjadwalan
kembali route secara periodik dan waktu pengangkutan agar fungsi pengangkutan
semakin efektif.
[d] Saatnya perlu diambil tindakan tegas oleh Pemerintah Kota terhadap orang
yang membuang sampah disembarangan tempat dan waktu, melalui penegakan
perangkat hukum dan peraturan pengelolaan kebersihan Kota yang dilaksanakan
secan konsisten.
[e] pentingnya pendidikan ketrampilan dan modal usaha bagi Pemulung yang
adalah kelompok yang termarginalkan sebagai tindakan pemberdayaan kelompok
masyarakat.
Bila upaya-upaya yang telah dijalankan tetap secara optimal dilaksanakan
sesuai tahapan intervensi dengan mengatasi masalah internal yang ada, maka
penulis berkeyakinan bahwa kondìsi kebersihan Kota Kupang dapat diwujudkan
dan memberikan kontribusi bagi pelaksanaan pembangunan sosial pada
khususnya di Kota Kupang.

 File Digital: 1

Shelf
 T3946-Noce Nus Loa.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 136 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20442009