ABSTRAK Dewasa ini pengendalian persediaan dalam suatu perusahaandilakukan bukan hanya demi kepentingan jawab fungsi logistik maupun manufaktursaja, tetapi sudah menjadi salah satu penunjang peningkatan daya saing perusahaantersebut. OIeh sebab itu, perhatian perusahaan terhadap bidang ini juga semakinbertambah agar dapat dilaksanakan dengan baik. PeIaksanaan yang baikmembutuhkan kerjasama seluruh fungsi, balk fungsi marketing & sales, planning,manufacturing, warehouse, human resource, finance, engineering, maupun fungsitechnology development, yang terintegrasi dengan baik pula. Salah satu alatpengendalian persediaan yang telah berhasil mengintegrasikan seluruh fungsi yangada pada perusahaan adalah MRP II system. MRP II system kemudian berkembang tidak lagi hanya merupakanalat logistic management saja, melainkan sudah digunakan sebagai suatu game planbagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya untuk memenangkan persaingan.Dalam pelaksanaan MRP II, seluruh Lapisan manajemen perusahaan akan bergabunguntuk menyusun Sales & Operations Planning (S&OP). Dengan S&OP ini,perusahaan dapat mengalokasikan sumber dayanya secara optimal, sehingga dapatmemanfaatkan sebaik mungkin kesempatan-kesempatan yang ada di pasar untukmenjadi yang unggul di antara para pesaingnya. MRP II memiliki manfaat tangible, antara lain: penurunan persediaanbahan baku, penurunan harga bahan baku, dan peningkatan tingkat pelayananpelanggan (customer service level), serta manfaat intangible antara lain:meningkatan kepuasan pelanggan, memberikan kemampuan untuk cepat bereaksiterhadap berbagai perubahan ekonomi negara, serta meningkatkan kualitas hidupkaryawan perusahaan tersebut. Menyadari banyaknya manfaat yang dihasilkan oleh MRP II system,maka pada tahun 1997, PT, Warner-Lambert Indonesia (PT. WLI) menerapkansistem tersebut dengan tujuan akhir memberikan ?better cutomer service?. Karenapenerapan MRP II sangat membutuhkan sumber daya manusia yang terdidik danterlatih dengan baik, maka PT. WLI menyewa jasa konsultan Productivity andQuality Management Consultants untuk memberikan pendidikan dan pelatihan MRPII system pada karyawannya. Untuk memahami program komputer penunjangpelaksanaan MRP II, PT. WLI menyewa jasa konsultan CSSL Indonesia. Setelah lebih kurang empat tahun pelaksanaannya, MRP II teLahmemberikan dampak nyata bagi kinerja PT. WLI. Hal ini dapat ditunjukkan denganpeningkatan customer serwce level by value, yang sebelum penerapan MRP II (datatahun 1996) hanya mencapai 79,94%, sementara tahun 2000 customer service levelyang dicapai adalah 90,86%. Bahkan pada tiga bulan terakhir, yaitu bulanSeptember. Oktober dan November, sudah berhasil dicapai angka 100%. Kunci sukses penerapan MRP II pada PT WLI adalah team work danseluruh fungsi yang ada di dalam perusahaan. Setiap fungsi menyadari, bahwa satusatunya tujuan yang harus dicapai adalah tujuan perusahaan secara keseluruhan,bukan hanya tujuan masing-masing fungsi saja. Kunci sukses lainnya adalah,kerjasama yang baik dengan distributor sebagai pelanggan pertama mereka. Saat iniada dua distributor yang menjadi partner PT. WLI, yaitu PT. Parit Padang dan PT.Dos Ni Roha. Kerjasama dengan kedua distributor ini, sudah mencapai tingkat dimana para distributor turut membantu memberikan data yang diperlukan untukpenyusunan forecast. Walaupun begitu, pelaksanaan MRP II path PT. WLI masihmempunyai beberapa hambatan, yaitu: kurangnya keterlibatan top level managementyang lebih memusatkan perhatiannya pada masalah strategis lainnya, serta mergerperusahaan ini dengan Pfizer membentuk perusahaan bernama New Pfizer denganstruktur saham Warner-Lambert : Pfizer = 49%: 51%. Dengan demikian, keputusanmanajemen akan lebih banyak dipegang oleh manajemen Pfizer. Sementara ini,Pfizer belum menerapkan MRP II, dan tampaknya tidak berrninat untukmenerapkannya. |