Pregnancy is the most sensitive period in women's life which makes many physical and mental changes. Sleep problemsare one of the issues that are reported by pregnant women. It appears to be associated with psychological consequencesin pregnant women. This study aims to investigate the relationship between mental health and insomnia in pregnantwomen referred to health centers in estahban. This descriptive-analytic study has been done on 182 pregnant womenreferred to health centers of Estahban in 2015 by available sampling method. Research tools used in this study weregeneral health questionnaire 28 (GHQ 28) and insomnia severity index (ISI).Data were analyzed using Chi-Square andPearson Correlation tests in SPSS 22 software. Research findings showed that 46.2% of women were suspected ofmental disorders, and 58.8% of them suffered from insomnia. According to Chi-square test, there was a significantrelationship between total score of mental health and a total score of insomnia (r=0.58, p<0.05). Also, a significantrelationship was observed in all variables of mental health and insomnia (p<0.05). Results indicate a high level ofmental disorders as well as insomnia among pregnant women; also, the mutual effect of these diseases on each other.As a result, sleep hygiene education as well as appropriate consideration and counseling to pregnant women to treatdisorders for achieving a safe pregnancy are recommended.Investigasi Hubungan antara Kesehatan Psikis dan Insomnia pada Ibu Hamil di Pusat Kesehatan Masyarakat diEstahban. Masa kehamilan adalah masa yang paling sensitif dalam hidup seorang perempuan yang menyebabkanperubahan fisik maupun psikis. Gangguan tidur adalah salah satu hal yang dilaporkan oleh ibu hamil. Hal ini mungkinberhubungan dengan konsekuensi psikologis seorang ibu hamil. Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antarakesehatan psikis dan insomnia pada ibu hamil di pusat kesehatan masyarakat di Estahban. Studi deskriptif dan analitikini telah dilakukan pada 182 ibu hamil yang berkunjung ke pusat kesehatan masyarakat di Estahban pada tahun 2015.Alat ukur yang digunakan pada studi ini adalah general health questionnaire 28 (GHQ 28) dan insomnia severity index(ISI). Data dianalisa dengan Chi-Square dan uji korelasi Pearson menggunakan software SPSS 22. Hasil studimenunjukkan bahwa 46,2% sampel diduga mengalami perubahan mental, and 58,8% mengalami insomnia. Terdapathubungan bermakna antara skor total kesehatan psikis dan skor total insomnia (r=0,58, p<0,05). Terdapat jugahubungan yang bermakna antara semua variabel keehatan psikis dan insomnia (p<0,05). Hasil menunjukkan adanyaperubahan psikis dan juga insomnia diantara sampel pada studi ini. Oleh karena itu, edukasi dan konseling mengenaikesehatan pada masa kehamilah adalah penting. |