Evaluasi model multi-regresi sebagai alternatif pendekatan perencanaan dan analisa kapasitas penerimaan pajak langsung
Marwoto Mitroharjono;
Mochamad Muslich, supervisor; Hasan Tebiono
([Publisher not identified]
, 1990)
|
ABSTRAK Pajak langsung migas dan non?migas merupakan sumber penerimaan negara yang semakin penting dari tahun ke tahun. Statistiktentang anggaran penerimaan tahun 1988/1989 menunjukkan bahwapenerimaan dalam negeri dan pajak (non?migas) adalah Rp. 11,9triliun dan penerimaan pajak langsung migas dianggarkan Rp. 9,5triliun. Bahkan untuk tahun anggaran berikutnya 1990/1991, penerimaan pajak (non-migas) dianggarkan Rp 18,1 tniliun, sedangkanpenerimaan pajak langsung migas dianggarkan Rp. 10,7 triliun.Dari penenimaan dalam negeri setiap tahun anggaran ternyatapenerimaan pajak langsung baik migas maupun non?migas secarakeseluruhan merupakan komponen penerimaan dalam negeri yangdominan. Kecendrungan penerimaan pajak langsung migas dan non?migas yang semakin meningkat, menunjukkan bahwa pajak langsungmigas dan non?migas dipandang pemerintah sebagai sumber penerimaan dalam negeri yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Sejauh ini upaya pemerintah untuk menggali potensi penerimaan dalam negeri khususnya pajak langsung migas dan non-migasadalah melalui sistem perencanaannya dengan penetapan targetsecara top?down yang penjabarannya dilapangan dalam bentuk suatujumlah persentase kenaikkan tertentu dan realisasi tahun sebelumnya. Cara yang ditempuh pemerintah untuk menetapkan potensipenerimaan pajak langsung migas dan non-migas ini jelas mengundang sejumlah pertanyaan mengenai variabel?vaniabel yang menda-sari penentuan target penerimaan pajak tersebut, sehingga masihdipertanyakan sampai sejauh mana efektifitas sistem perencanaantersebut. Apabila memang benar sudah efektif, dapatkah performance penentuan anggaran ini dipertahankan? Sedangkan apabilabelum efektif, adakah model atau cara lain yang dapat digunakanuntuk penentuan/perencanaan penerimaan pajak langsung migas dannon-migas yang mungkin dapat memberikan gainbaran yang lebihmendekati potensi yang sebenarnya. Untuk mengevaluasi sistem perencanaan pajak langsung migasdan non?migas ini dilakukan beberapa analisa. Analisa konsepsiteoritis tentang sistem penerimaan pajak diberbagai negara menjelaskan tentang beberapa pendekatan dalam perencanaan dan evaluasïperformance pajak dari negara?negara tersebut. Bangladesh, menggunakan tarif pajak yang berbeda?beda untuk tiap kelas pendapatandalam menentukan besarnya pajak langsung. Philipina, dalam menentukan pendapatan pajaknya membedakan antara pajak yang berasaldan kegiatan ekonomi domestik dan pajak yang berasal dan kegiatan ekspor dan impor. Perencanaan pendapatan pajak dan kegiatanekonomi domestik didasarkan pada pendekatan rata-rata laju pertumbuhan. Sedangkan untuk penentuan pendapatan pajak dan kegiatan ekspor dan impar dìtentukan atas dasar nilai proyeksi ekspordan impor-nya. Korea Selatan sebagai negara yang terakhir dianalisa sistem perencanaan pajaknya, menerapkan model regresi logaritma dan model proyeksi faktor elastisitas pendapatan pajak langsungnya. Selain analisa perbandingan sistem perencanaan pajak diberbagai negara diatas, analisa tax ratio dan tax effort jugadilakukan. Tetapi analisa tax ratio dan tax effort sebagai parameter dalam analisa International Tax Comparison?nya banyak mengundang kritik, karena beberapa kelemahan yang digunakan dalammodel dan faktor?faktor yang menentukan tax ratio. Untuk mengatasi masalah ini dan sekaligus untuk mengevaluasi sistem perencanaan perpajakan yang ada, dilakukan alternatif pendekatan secarakuantitatif dengan model multi-regresi. Dari dua model multi regresi yang dianalisa yaitu modelmulti regresi pajak langsung migas dan non?migas serta modelmulti?regresi pajak langsung non?migas, menunjukkan bahwa variabel independen mining dan GNP masing-masing merupakan explanatoryvariable yang secara statistik significant dengan memberikaninformasi perubahan atas proyeksi pajak langsung yang besar(99%). Hasil analisa ini ternyata konsisten dengan kesimpulanyang diperoleh dan analisa step-wise multi-regresi dan multi?collinearity. Untuk membuktikan efektifitas penentuan proyeksi/targetpenerimaan yang diterapkan pemerintah saat ini, dilakukan analisavariance (ANOVA) atas proyeksi yang sama dengan metode modelregresa dan membandingkan dengan realisasi penerimaan pajaknya.hasil analisa variance ini menunjukkan bahwa tidak terdapatperbedaan yang cukup significant pada tingkat a = 0,05 untukmenarik kesimpulan bahwa metode multi-regreSi adalah lebih baikdaripada sistem perencanaan pajak yang sekarang diterapkan.Tetapi kesimpulan ini mungkin dapat terjadi karena faktor?kebetulan? - Committing type II error - yang disebabkan biasdalam data dan kurangnya jumlah pengamatan. Hanya satu kesimpulan yang jelas dapat ditarik dan analisaini adalah bahwa proyeksi pajak langsung migas dan non?migas atasdasar parameter GNP Mining dan GNP merupakan model ?Surrogate?yang dapat dipertimbangkan sebagai suatu alternatif model perencanaan pajak langsung. |
T4160-Marwoto Mitroharjono.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1990 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 141 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20442404 |