:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kadar magnesium dan kalium serum pada infark miokard akut dan hubungannya dengan aritmia ventrikel

Amna Muchtar; Asikin Hanafiah, supervisor ([Publisher not identified] , 1989)

 Abstrak

ABSTRAK
Untuk melihat kadar magnesium dan kalium pada penderita infark miokard akut dan hubungannya dengan aritmia ventrikel yang terjadi, telah dilakukan penilitian terhadap 72 orang penderita infark miokard akut yang terdiri dari 68 orang laki-laki dan 4 orang wanita dalam periode 6 Bulan, yaitu sejak Januari 1988 s/d Juni 1988.
Sampel darah untuk pemeriksaan kadar magnesium dan kalium diambil pada waktu penderita sampai di rumah sakit, tidak lebih dari 24 jam pertama setelah nyeri dada tipikal. Aritmia ventrikel yang terjadi selama 48 Jam pertama perawatan diteliti. Kadar magnesium rata-rata pada hari pertama infark miokard akut 2,037 +/- 0,362 mg/dl. Hipomagnesemia terjadi 30,6% dari 72 orang penderita/ Kadar kalium rata-rata pada hari pertama infark miokard akut 3,664 +/- 0,366 mEq/l. Hipokalemia terjadi 22,2% dari 72 orang penderita. Terdapat frekwensi aritmia ventrikel yang lebih tinggi dan secara statistik berbeda bermakna (P<0,05) pada penderita infark miokard akut dengan hipokalemia. Kalium dan magnesium merupakan variabel-variabel yang secara bersama-sama mempunyai peranan dalam terjadinya aritmia ventrikel (P<0,02) dan juga secara sendiri-sendiri dimana kalium dengan P<0,01 dan magnesium P,0,02. Frekwensi aritmia ventrikel lebih tinggi bermakna pada penderita infark miokard akut dengan kadar magnesium <1,9 mg/dl dibandingkan dengan kadar magnesium . 1,9 mg/dl (59,1% : 31%), tetapi sebagian besar penderita (8 dari 13 orang) disertai dengan hipokalemia. Frekwensi aritmia ventrikel masih tinggi pada penderita infark miokard akut dengan kadar kalium normal rendah (3,5-3,9 mEq/l dan 58,6% penderita infark miokard akut mempunyai kadar kalium normal rendah.
Sebagai kesimpulan, pada hari pertama infark miokard akut didapatkan 30,6% hipomagnesemia dan 22,2% bipokalemia terdapat hubungan yang bermakna antara hipomagnesemia dengan terdapat hubungan yang bermakna antara hipomagnesemia dengan aritmia ventrikel. Frekwensi aritmia ventrikel masih relatif tinggi sesuai dengan kadar kalium normal rendah, sehingga tinggi sesuai dengan akdar kalium normal rendah, sehingga pemberian suplemen kalium dapat dipertimbangkan pada keadaan pemberian suplemen kalium dapat dipertimbangkan pada keadaan aritmia ventrikel dengan kadar kalium normal rendah.
Pemeriksaan kalium perlu dilakukan secara rutin. Bila terdapat aritmia ventrikel yang menetap dan kadar kalium normal, perlu dilakukan pemeriksaan magnesium.
Hipokalemia dan hipomagnesemia bukanlah merupakan faktor independen untuk terjadinya aritmia ventrikel, tapi merupakan faktor-faktor yang harus dikoreksi untuk memperkecilrisiko terjadinya aritmia ventrikel. Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan untuk mencari sebab aritmia ventrikel pada penderita infark miokard akut adalah pemeriksaan kadar katekolamin dalam darah.

 File Digital: 1

Shelf
 T4171-Amna Muchtar.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1989
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : v, 56 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-025486075 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20442441