Recommendations on the adequacy of nutrient intake indicate that lactating mothers have higher nutritional needs thando pregnant mothers. High nutrient intake is necessary to help mothers recover after childbirth, produce milk, andmaintain the quantity and quality of breast milk. It also prevents maternal malnutrition. Research has shown, however,that the dietary energy consumption of mothers during lactation was significantly lower than that during pregnancy. Thecurrent study explored the factors associated with decreased nutritional intake during maternal lactation. The study wasconducted in March–April 2013, and the subjects were mothers with infants aged >6 months. Results revealed that thefactors causing low dietary energy consumption among breastfeeding mothers were poor nutritional knowledge andattitude toward high energy intake requirements during lactation, lack of time to cook and eat because of infant care,reduced consumption of milk and supplements, dietary restrictions and prohibitions, and suboptimal advice frommidwives/health personnel. Beginning from the antenatal care visit, health personnel should conduct effectivecounseling on the importance of nutrient intake during lactation. Advice should be provided not only to mothers, butalso to their families to enable them to thoroughly support the mothers as they breastfeed their infants.Situasi dan Permasalahan Asupan Energi Ibu Laktasi. Berbagai rekomendasi menunjukkan angka kecukupan giziyang lebih tinggi untuk ibu laktasi dibandingkan ibu hamil. Kebutuhan gizi yang tinggi diperlukan untuk pemulihankesehatan ibu setelah melahirkan, memproduksi ASI, menjaga kuantitas dan kualitas ASI agar pertumbuhan bayioptimal, dan menjaga tubuh ibu dari kekurangan gizi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa asupan energi ibu saatlaktasi justru signifikan lebih rendah dibandingkan saat hamil. Studi kualitatif ini bertujuan untuk menggali faktor yangberhubungan dengan penurunan asupan energi ibu laktasi. Penelitian dilakukan pada Maret-April 2013 terhadapinforman ibu yang mempunyai bayi berusia >6 bulan dan dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwafaktor penyebab rendahnya asupan energi ibu laktasi adalah kurangnya pengetahuan dan sikap mengenai tingginyakebutuhan gizi saat laktasi, kesibukan ibu mengurus bayi sehingga membuat ibu merasa terlalu letih untuk masak danmakan, berkurangnya konsumsi susu dan suplemen, adanya pantangan makan, serta kurangnya informasi dari tenagakesehatan mengenai jumlah kebutuhan gizi ibu laktasi. Diharapkan agar tenaga kesehatan bisa lebih optimalmemberikan nasihat akan pentingnya konsumsi zat gizi yang cukup (jenis maupun jumlah), dan tidak adanya pantanganmakan selama menyusui sejak kunjungan antenatal. Nasihat agar disampaikan juga kepada keluarga ibu agar merekadapat membantu memfasilitasi ibu untuk menyusui. |