Perpustakaan sekolah di Indonesia belum dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai penunjang proses pembelajaran. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi, penelitian ini bertujuan menggambarkan profil kualitas perpustakaan madrasah meliputi penyediaan ruangan, SDM, koleksi, lyanan dan anggaran, apakah sesuai dengan 'parameter dalam standar pendidikan nasional (2005) dan undang-undang perpustakaan (2007). Penelitian deskriptif dilakukan pada madrasah, ibtidaiyah, dan aliyah di jakarta berjumlah 61. penelitian dilaksanakan pada bulan maret-mei 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh madrasah telah menempatkan perpustakaan pada ruang khusus, walau 10% diantaranya menyatu dengan ruang lain. luas ruangan yang ideal hanya terdapat pada 8% perpustakaan. Sumber daya berlatar belakang S1 perpustakaan, baru terdapat di MAN 7%, MTsN 9% dan tidak satu pun di MIN. hampir semua perpustakaan dipimpin oleh S1 non perpustakaan, yaitu guru dibantu 1-2 orang tenaga teknis lulusan SLTA. DAri tenaga yang telah diberikan pelatihan teknis perpustakaan, hanya 15% yang menerapkan sesuai standar. Perpustakaan yang memiliki jumlah koleksi standar hanya 10% dengan rasio antara koleksi nonfiksi dan fiksi (60:40). pemanfaatan teknologi informasi masih terbatas pada kegiatan pengolahan bahan pustaka (29%) menggunakan software senayan dan Emphaty. seluruh layanan pemustaka masih dilakukan secara manual. Jasa sirkulasi buku dilakukan pada seluruh madrasah, namun layanan internet, story telling, dan bimbingan minat baca baru dilakukan pada 16% madrasah. hanya 8% madrasah yang menjamin anggaran minimal 5% dari total anggran operasional mereka. Penelitian enyimpulkan secara umum kualitas perpustakaan belum memenuhi standar. Namun demikian terdapat 5 MAN yang berpotensi segera dapat ditigkatkan kualitasnya sesuai standar nasional. |