ABSTRAK Kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS, merupakansalah satu masalah kesehatan yang penting untuk diperhatikan. Dibutuhkan tindakannyata untuk pencegahan dan penanggulangan kejadian infeksi menular seksualterutama dikalangan berisiko tinggi, salah satunya wanita pekerja seks (WPS).Jumlah kasus IMS di lokalisasi batu 24 tertinggi bulan Juni yaitu 94,7% dan terendahbulan Oktober 57,7% dari total jumlah sampel yang diperiksa setiap bulan sepanjangtahun 2010. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran perilakupencegahan kejadian IMS di lokalisasi batu 24 tahun 2011.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatanfenomenologi. Informan penelitian adalah WPS yang berada dilokalisasi batu 24 yangtelah melakukan mobilitas lebih dari tiga kali. Pengumpulan data dilakukan dengancara melakukan wawancara mendalam terhadap informan WPS dan untuk menjagavaliditas data, dilakukan wawancara mendalam terhadap informan kunci yaitu KepalaPuskesmas, Pemegang Program P2M & PL, Germo, Ketua RW. Selain dilakukanwawancara mendalam juga dilakukan observasi dan telaah dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan informan mengenai kejadianIMS sangat rendah dan perilaku pencegahan kejadian IMS dengan menggunakankondom, namun keputusan penggunaan kondom di tangan pelanggan.Saran bagi WPS yang berada di lokalisasi agar rutin cek kesehatan dikliniksetiap bulan dan diharapkan penggunaan kondom saat kontak seksual berada ditangan WPS itu sendiri. ABSTRACT Sexual transmitted infection including HIV/AIDS is one of health problemsthat important to be noticed. It is needed a real action to prevent and to overcome thathealth problem especially on the high risk group such as sex worker women. In June,the highest case of sexual transmitted infection at Lokalisasi Batu 24 was 94.7% andin October had the lowest case that was 57.7% out of total sample which wasexamined every month along 2010. This study was conducted to gain the descriptionof preventive behavior of sexual transmitted infection at Lokalisasi Batu 24 in 2011.It was a qualitative study that employed phenomenology approach. Informantsin this study were sex worker women at Lokalisasi Batu 24 who had mobility morethan three times. In order to have data validity, in depth interview was conductedtowards the head of Public Health Center, P2M & PL program coordinator, brothelkeeper, and the head of rukun warga. Besides, documents review and observation wasconducted as well.Result of this study showed that knowledge about sexual transmitted infectiondisease among sex worker women was very low and preventive behavior of sexualtransmitted infection in using condom, however, decision of using condom was inclient’s hand.It is recommended that all sex worker women at Lokalisasi in order toexamine their health in clinic every month regularly and to make decision bythemselves to use condom when having sexual contact with their clients. |