:: Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Prevalensi dan distribusi taeniasis dan sistiserkosis / HS Widarso, Sri S Margono, Wilfried H Purba, Rizal Subahar

HS Widarso (Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Pembinaan Lingkungan Pemukiman ; Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran, 2001)

 Abstrak

Taeinia saginata dan Taeinia solium ditemukan di seluruh dunia, khususnya di negara-negara berkembang. Kedua jenis
cacing pita ini hidup dalam rongga usus halus. Hospes perantaranya adalah ternak dan babi. Gejala-gejala berat
ditemukan bilamana T. solium menginfeksi sistim saraf pusat. Kasus-kasus dengan kejang epilepsi dan perilaku
abnormal sering ditemukan di daerah endemis. Di Mexico diantara 68.754 sampel serum manusia 0,06-2,97%
ditemukan positif untuk cysticercosis. Rupa-rupanya ada hubungan antara angka sero-prevalensi yang tinggi dengan
tingkat keadaan sosio-ekonomi yang rendah. Di berbagai negara di Amerika Latin ditemukan prevalensi antara 0,1-
8,7%, sedangkan prevalensi berkisar antara 0,05-10,4% di Asia dan Afrika. Di Indonesia taeniasis/sistiserkosis terutama
ditemukan di tiga provinsi yaitu Sumatera Utara, Bali dan Irian Jaya (Papua). Sejumlah kasus juga ditemukan di
Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat. Di Indonesia prevalensi
taeniasis/sistiserkosis berkisar antara 1,0-42,7%. Prevalensi tertinggi ditemukan di Irian Jaya. Tidak banyak laporan
mengenai sistiserkosis pada ternak di dunia, termasuk Indonesia. Pengumpulan data epidemiologi seperti tentang
prevalensi dan distribusi diperlukan supaya program penanggulangan berhasil. Disamping itu perlu dilakukan
penyuluhan kesehatan di masyarakat pada tiap program penaggulangan
Prevalence and distribution of Taeniasis and Cysticercosis. Taenia saginata and Taenia solium are found through
the whole world, especially in developing countries. These tapeworms live in the small intestines of humans. Cattle and
pigs are the intermediate animal hosts. Serious signs and symptoms are found if T. solium is infecting the central
nervous system. Cases with epileptic seizures and abnormal behavior are often found in endemic areas. In Mexico
among 68.754 human serum samples 0,06-2,97% were found positive for cysticercosis. Apparently there was an
association between high sero prevalence rates and low socio-economic conditions. In several countries in Latin
America, prevalences were between 0,1-8,7%, whereas prevalences between 0,05-10,4% were detected in Asia and
Africa. In Indonesia taeniasis/cysticercosis are mostly found in three provinces i.e. North Sumatra, Bali and Irian Jaya.
Cases were also discovered in North Sulawesi, Southeast Sulawesi, East Nusa Tenggara and West Kalimantan. The
prevalences of taeniasis/cysticercosis in Indonesia were between 1,0-42,7%. The highest prevalence rate was in Irian
Jaya (Papua). Not many reports are available for cysticercosis in cattle and in pigs in the world, including Indonesia.
The collection of epidemiological data such as on prevalence rates and distribution are needed for a successful control
program. In addition community health education should be implemented in control programs.

 File Digital: 1

Shelf

 Metadata

No. Panggil : PDF
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Pembinaan Lingkungan Pemukiman ; Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran, 2001
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 23563656
Majalah/Jurnal : Makara Journal of Health Research
Volume : Vol. 5, No. 2, Desember 2001: Hal. : 34-38
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Akses Elektronik : http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/view/5591
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
PDF TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20443182