Penurunan fungsi gerak menjadi salah satu penyebab stress bagi lansia karena dapat mengganggu mobilisasi danprokdutivitas lansia. Situasi stress memotivasi individu (lansia) untuk melakukan perlawanan yang dikenal sebagaikoping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi koping yang umum digunakan lansia terhadap penurunanfungsi gerak. Penelitian ini dilakukan di wilayah RW 05, 08, 11, Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan JatinegaraJakarta Timur. Responden yang terlibat dalam penelitian sebanyak 46 orang. Usia responden berkisar antara 60-89tahun. Jenis kelamin terbanyak adalah wanita yaitu 65,22%. Responden yang masih mempunyai pasangan hidupsebanyak 52,17% dan sisanya hidup tanpa pasangan yaitu janda 41,30% dan duda 6,52%. Angket dikembangkanmengacu pada delapan jenis koping sesuai pedoman koping oleh Folkman & Lazarus yaitu konfrontasi, dukungansosial, penyelesaian masalah, kontrol diri, penanggulangan peristiwa, penilaian yang positif, menerima tanggung jawab,pengingkaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia menggunakan ke delapan jenis koping tersebut. Dari hasilperhitungan didapatkan bahwa usia tidak menentukan jenis koping yang dipilih oleh responden. Sebagian besarresponden menggunakan koping yang adaptif, sedangkan koping maladaptif digunakan oleh 30,43% responden untukkoping kontrol diri; 13,04% responden untuk koping penanggulangan peristiwa dan 63,04% untuk kopingpengingkaran. Selanjutnya, perbedaan yang nyata dalam penerapan koping tampak pada jenis kelamin. Sebagian besarresponden wanita berupaya untuk melawan kondisi penurunan fungsi gerak. 47,83% responden wanita menggunakankoping konfrontasi dan 36,96% menggunakan koping dukungan sosial. Berbeda dengan responden pria hanya 21,7%responden yang menggunakan konfrontasi dan 17,39% yang menggunakan dukungan sosial. Penggunaan koping olehpara responden juga dapat dilihat berdasarkan status pernikahan.The elderly’s coping to the decrease of musculosceletal function at Kelurahan Cipinang Muara, KecamatanJatinegara, East Jakarta. The elderly naturally experiences the decrease of musculosceletal function as consequencesof physical changes process. Frequently, these changes cause some disturbances like limited mobilization and theirproductivity. For some circumstances, it causes stressfull moment for them. These stressors motivate the elderly toadjust to the situation, which is named coping. The purpose of this study is to identify the coping strategy which is usedby the elderly to cope with the decrese of musculosceletal function. This study conducted at RW 05, RW 08, and RW11 at Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, East Jakarta. The participants’ age range between 60-89 yearsold. Mostly are women (65.2%). Their marital status varied from married (52.17%), widows (41.30%), and widowers(6.52%). The questionnaire was developed using the ways of coping instrument by Folkman and Lazarus. These copingconsist of confrontative, seeking social support, planful problem solving, self control, distancing, positive reappraisal,accepting responsibility, and escape/avoidance. The result shows that the participants used all those types of coping.Theage does not determine the coping that they have been used. Most participants use adaptive coping, while the maladaptive coping is used by 30.43% for self control; 13.04% for distancing; and 63.04% for escape/avoidance. Incontrast, gender demonsrates the significant differences. Elderly female put a lot efforts to cope with their limitedmobilization. They use confrontative(47.83%) and seeking social support (36.96%). Elderly male only use confrontative(21.7%) and seeking social support (36.96%). |