Kecamatan Denpasar Selatan merupakan salah satu daerah dengan kasus demam berdarah dengue paling tinggi diProvinsi Bali. Jumlah tempat perkembangbiakan nyamuk dan kepadatan jentik dapat menjadi salah satu faktor risikoyang mempengaruhi penyebaran nyamuk. Maya index merupakan indikator untuk mengukur jumlah tempatpenampungan air yang dapat sebagai tempat berkembang biak nyamuk. Mengetahui hubungan antara tingkat mayaindex serta kepadatan jentik dan pupa Ae. aegypti terhadap infeksi dengue di Kecamatan Denpasar Selatan. Penelitianini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian kasus-kontrol. Pengambilan data dilakukan denganwawancara dan observasi lapangan pada 150 responden. Survei entomologi dengan indikator maya index, house index(HI), container index (CI), Breteau index (BI), dan pupa index (PI) untuk melihat kepadatan larva dan pupa di daerahsurvei. Risiko penularan DBD dikategorikan ringan, sedang, dan berat bedasarkan density figure. Tempat penampunganair yang diperiksa pada sebanyak 1.215 kontainer, yaitu pada kasus 675 buah dan pada kontrol 540 buah. Tempatpenampungan air (TPA) paling banyak jentik yakni bak mandi (29,27%), dispenser (18,29%), wadah tirta (10,98%),sumur (10,98%). Status Maya index rendah pada kasus (24%) lebih kecil dibandingkan dengan kontrol (37,33%). NilaiHI = 23,33; CI = 10,69; BI = 55; PI = 15,33. Berdasarkan indikator HI dan CI Kecamatan Denpasar Selatan berartimemiliki risiko penularan sedang terhadap penyebaran penyakit DBD. Berdasarkan BI, memiliki risiko penularan tinggiterhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue. Berdasarkan maya index menunjukkan rumah kasus berisikotinggi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk dibandingkan dengan rumah kontrol. House index, Breteau index,container index, pupa index dan maya index memiliki hubungan dengan kejadian DBD. Jenis tempat penampungan airyang paling berisiko adalah bak mandi.Maya Index and Larva Density Aedes Aegypti Toward Dengue Infection. South Denpasar District was of there aswith the highest dengue cases in Bali province. The number of mosquito breeding places and larvae density become riskfactor that influenced the spreading of mosquitoes. Maya index was an indicator to measure the amount of waterreservoirs can be breeding places for mosquitoes. Knowing the relationship between maya index and density of larvaeand pupae of Ae.aegypti toward dengue infection in South Denpasar District. The study was observational analytic withcase-control design. Data was collected through interviews and field observations to 150 respondents. The surveyentomologist with indicators maya index, house index (HI), container index (CI), breteau index (BI) and pupa index(PI) to see the density of larvae and pupae in survey area. Dengue transmission risk was categorized mild, moderate andsevere based on density figure. Water storage containers inspected in 1215 containers that as many as 675 containers inthe case and 540 containers in control. Water reservoirs (TPA) that the most larvae was tub (29.27%), dispenser(18.29%), container tirta (10.98%), wells (10.98%). Maya index status was lower in the case (24%) smaller thancontrols (37.33%). Value of HI = 23.33; CI=10.69; BI=55; PI=15.33. Based on HI and CI indicator South DenpasarDistrict means have moderate the risk of transmission spread of dengue disease. Based on the BI, have a high risk oftransmission to the spread of dengue disease. Based on the maya index showed house cases have highest risk asbreeding place compare than control house. House index, Breteau index, container index, pupa index and maya indexhave correlation with dengue infection. Kind of breeding place have the high risk is bath tub. |