Overactive bladder (OAB) merupakan suatu kondisi yangsering terjadi dan diperkirakan sekitar 455 juta orang (11%penduduk dunia) pernah mengalami gejala tersebut. Kondisiini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kualitashidup pasien. Tatalaksana lini pertama OAB adalah terapikonservatif dan medikamentosa dengan obat antimuskarinik.Bagi pasien yang resisten terhadap pilihan terapi tersebut,terdapat beberapa alternatif tatalaksana, antara lain operasi,stimulasi elektrik, dan injeksi toksin botulinum. Dari antarapilihan tersebut, percutaneous tibial nerve stimulation(PTNS) merupakan pilihan yang invasif minimal. PTNS bekerjadengan menstimulasi pleksus saraf sakral, sekelompok sarafyang berperan dalam regulasi fungsi kandung kemih. Setelahmendapat sertifikasi food and drug administration (FDA) padatahun 2007, PTNS semakin banyak digunakan dengan hasilmenjanjikan. Pada tinjauan pustaka ini disajikan berbagaistudi nonkomparatif dan komparatif yang membandingkanPTNS dengan prosedur sham, terapi antimuskarinik, dan terapikombinasi yang menggabungkan PTNS dan antimuskarinikdengan data yang mendukung penggunaan PTNS pada OAB. |