study examined the relationship between control management and family business performance in the Malaysian context. It has two objectives, the first being to determine the relationship of organizational credit control policy and procedures, employee development and motivation, and intelligence collection systems to subsequent collection reports in Malaysian family SMEs. The second objective is to investigate the moderating effect of participation in decision-making and work effort towards innovation and business performance. This is a descriptive study involving 90 senior executives employed in 90 Malaysian family SMEs/firms. A correlation analysis from this study confirmed previous researchers' observations that high-level organizational commitment to credit control management is linked to improvements in business performance. The results suggest that three components - credit policy, employee development, and intelligence collection systems - are the most important predictors for the efficiency and effectiveness of credit control management. Penelitian ini menguji hubungan antara manajemen kontrol dan performa bisnis keluarga dalam konteks Malaysia. Penelitisan ini memiliki dua tujuan, pertama adalah untuk menentukan hubungan antara kebijakan pengendalian kredit dan prosedur organisasi, pengembangan dan motivasi karyawan, dan sistem pengumpulan intelijen dan laporan koleksi berikutnya di UKM keluarga Malaysia. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pengaruh moderasi partisipasi dalam pengambilan keputusan dan usaha kerja mengenai inovasi dan performa bisnis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berdasarkan 90 eksekutif senior yang bekerja di 90 perusahaan UKM keluarga Malaysia yang disurvei. Sebuah analisis korelasi dari penelitian ini menegaskan pengamatan peneliti sebelumnya bahwa komitmen manajemen pengendalian kredit organisasi tingkat tinggi terkait dengan performa (kinerja) bisnis yang lebih tinggi. Hasil menunjukkan bahwa tiga komponen yaitu, kebijakan kredit, pengembangan karyawan, dan sistem pengumpulan intelijen adalah prediktor yang paling penting yang digunakan oleh manajemen pengendalian kredit. |