Desa Pero Konda, Sumba Barat Daya SBD , merupakan salah satu desa di daerah tertinggal yang memiliki faktor risiko tinggi infeksi soil-transmitted helminths STH . Infeksi STH dapat mempengaruhi status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi status gizi dan pengaruh pengobatan menggunakan albendazol dosis tunggal terhadap infeksi STH di Desa Pero Konda. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental semu dengan desain pre-post study. Data diambil pada bulan Agustus 2015 dan Januari 2016. Data infeksi STH didapatkan dari pengumpulan feses yang diperiksa menggunakan mikroskop cahaya. Status gizi diukur dengan menghitung Z-score berdasarkan grafik WHO. Jumlah sampel yang dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 66 anak yang berumur 1-12 tahun. Hasil menunjukkan bahwa sebelum pengobatan, 84,8 anak memiliki status gizi baik, sedangkan 15,2 lainnya berstatus gizi kurang. Setelah pengobatan, jumlah anak dengan gizi baik menurun menjadi 75,8 , status gizi kurang bertambah menjadi 19,7 , dan terdapat anak dengan gizi buruk 4,5 . Hasil juga memperlihatkan bahwa setelah pengobatan, prevalensi STH tetap tinggi. Infeksi Ascaris lumbricoides menurun, namun infeksi Trichuris trichiura dan cacing tambang meningkat. Disimpulkan bahwa albendazol dosis tunggal dapat mengurangi secara signifikan prevalensi Ascaris lumbricoides; namun, tidak menurunkan prevalensi Trichuris trichiura dan cacing tambang. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pengobatan dengan albendazol triple dose terhadap infeksi STH dan hubungannya dengan status gizi anak di Desa Pero Konda. Pero Konda Village located in Sumba Island is one of the most underdeveloped regions in Indonesia with high risk of soil transmitted helminthes STH infections. These parasites could affect nutritional status of the subjects. This study aimed to know the nutritional status and to evaluate the effectiveness of treatment using single dose albendazole on the prevalence of STH infections in Pero Konda Village. This was a quasi experimental study using pre post design. Data were collected twice on August 2015 and January 2016. Data of STH infections were from stool samples examined under light microscope. Nutritional status was assessed by determining Z score in accordance with WHO chart. Total subject included was 66 children ranging between 1 12 years old. This study showed that before treatment, nutritional statuses were normal 84,8 and underweight 15,2 . After conducting treatment, nutritional statuses were normal 75,8 , underweight 19,7 , and severely underweight 4,5 . The result also showed that prevalence of STH were still high after treatment. Prevalence of Ascaris lumbricoides infections decreased, while prevalence of Trichuris trichiura and hookworm infections increased. In conclusion, single dose albendazole significantly reduced the infections of Ascaris lumbricoides, but it did not reduce the prevalence of Trichuris trichuria and hookworm infections. It is needed to examine the effectiveness of treatment using triple dose albendazole for children on the prevalence of STH infection and its association with children rsquo s nutritional statuses in Pero Koda Village. |