Analisis hubungan antara dokter dan perusahaan farmasi ditinjau dari aspek etika dan hukum = Analysis of the relation between doctors and pharmaceutical companies in terms of ethical and legal aspects
Hasana Dea Linzi;
Wahyu Andrianto, supervisor; Afdol, examiner; Farida Prihatini, examiner; Myra Rosana Budi Setiawan, examiner
([Publisher not identified]
, 2017)
|
ABSTRAK Hubungan secara langsung yang dimiliki antara dokter dan perusahaan farmasiyang dapat mempengaruhi independensi dokter merupakan hubungan yangsebenarnya melanggar kode etik. Namun, tidak sedikit dokter maupun perusahaanfarmasi yang memiliki hubungan langsung tersebut dan pada keadaan tertentumempengaruhi independensi dokter dalam menjalankan profesinya. Skripsi inimembahas mengenai hubungan antara dokter dan perusahaan farmasi ditinjau dariaspek etika dan hukum. Penelitian ini, menggunakan metode yuridis normatifdengan pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan studi literatur, untuk dapatmenggambarkan bagaimana sebenarnya aturan hukum mengenai hubungan yangdimiliki antara dokter dan perusahaan farmasi. Perusahaan farmasi tidak bolehberhubungan langsung dengan dokter untuk menawarkan produk yangdimilikinya. Hubungan antara dokter dan perusahaan farmasi yang dapatmempengaruhi independensi dokter dalam menjalankan profesinya tersebutmerupakan pelanggaran Pasal 3 Kode Etik Kedokteran Indonesia. Pemberian yangditerima oleh dokter dari perusahaan farmasi dapat tergolong sebagai gratifikasiapabila pemberian tersebut memiliki maksud agar dokter menuliskan resep dariperusahaan farmasi tersebut. Namun aturan hukum yang ada saat ini belum dapatmenjangkau dokter swasta. ABSTRACT Direct relationship between doctors and pharmaceutical companies that mayaffect the independence of doctors is actually violating code of ethics. However,many doctors and pharmaceutical companies have direct relationships withoutany intermediaries and therefore affect the independence of doctors in theirprofession. This thesis discusses the relation between doctors and pharmaceuticalcompanies in terms of ethical and legal aspects. This study, using normativejuridical method with qualitative approach. The author uses literature study, to beable to describe how the rules of law regarding the relationship between doctorsand pharmaceutical companies. Pharmaceutical companies can not relatedirectly to the doctors to offer its products. The relation between doctors andpharmaceutical companies that may affect doctor's independency is a violation ofmedical ethics. The awarding that given by the pharmaceutical companies to thedoctor is a can be classified as gratification if it has a purpose in order to thedoctors prescribe from the pharmaceutical companies. However the regulationwhich exist today can not reach the private doctors. |
S65861-Hasana Dea Linzi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S65861 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 146 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S65861 | 14-17-283673202 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20444993 |