:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Produksi ruang sosial: studi kasus: ojek daring = The production of space: case study: online taxibike

Heidy Octaviani Rachman; Kemas Ridwan Kurniawan, supervisor; Ahmad Gamal, examiner; Simatupang, Rossa Turpuk Gabe, examiner ([Publisher not identified] , 2017)

 Abstrak

ABSTRACT
Lingkup kajian Arsitektur bukan hanya membahas mengenai lingkungan yang terbangun. Jauh lebih esensial, Arsitektur merupakan seni meruang. Pemahaman mengenai ruang ini membawa seorang sosiolog, Henri Lefebvre, mendefinisikan ruang lebih dalam. Menurutnya, ruang adalah hasil dari aktivitas sosial. Namun di abad ke-21 ini, kehadiran teknologi cukup banyak mengintervensi aktivitas manusia. Kehadiran teknologi bukan hanya mempermudah aktivitas tetapi juga merubah produk ruang sosial. Dari pengamatan terhadap kasus ojek daring, dapat kita simpulkan bahwa benar teknologi yang membantu aktivitas manusia ternyata dapat merubah pembentukan ruang yang terjadi dari segi mental maupun fisik. Ruang sosial terbentuk karena aktivitas sosial masyarakat biasanya terbebas dari konflik, karena secara tidak sadar ataupun disadari terjadi negosiasi ruang. Berbeda dengan ruang sosial yang terbentuk atas bantuan teknologi, ia bisa berkembang dalam waktu yang relatif cepat, tetapi bisa menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat sekitar karena kehadirannya yang tidak murni melalui aktivitas sosial.

ABSTRACT
The scope of Architecture study is not only discuss about built environment. More essential, Architecture is art of spatiality. An understanding of space brings a sociologist Henri Lefebvre, defining deeper about space. According to him, the space is the result of social activity. In the 21st century, the presence of sufficient technology intervenes human activity. The presence of technology not only facilitate the activity but also change the product of social space. From the observation of the online taxibike case, we can conclude that the technology that helps human activities, can change the formation of the space that occurs in mental and physical. Social space which formed by community social activities are usually free of conflict, because they shaped consciously or unconsciously by negotiation of space. Unlike the social space which is formed by help of technology, it can develop quickly, but it can be the pros and cons of the surrounding community because his presence is not purely through social activities.

 File Digital: 1

Shelf
 S66057-Heidy Octaviani Rachman.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S66057
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 57 : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S66057 14-19-571063831 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20445497