Penggunaan komputer atau Visual Display Terminal VDT bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, disisi lain peningkatan intensitas pekerja dengan komputer dapat berpengaruh pada kesehatan antara lain menimbulkan stres kerja. Penelitian ini bertujuan dibuktikannya perbedaan stres kerja dengan gangguan otonom pada pegawai pengguna VDT dan non pengguna VDT di Instansi Pemerintah.Penelitian ini menggunakan desain comparative cross sectional dengan 224 orang responden yang dipilih melalui cluster random sampling. Pengukuran stres kerja dengan gangguan otonom menggunakan kuesioner Survey Diagnostic Stress SDS dan pengukuran Heart Rate Variability HRV . SDS digunakan untuk mendiagnosis stres kerja sedangkan HRV digunakan untuk mendiagnosis gangguan otonom. Dari 224 responden didapatkan prevalensi stres kerja dengan gangguan otonom pada pengguna VDT yaitu 19,1 dan prevalensi stres kerja dengan gangguan otonom pada non pengguna VDT yaitu 7,3 . Pengguna VDT mempunyai risiko lebih tinggi 2,99 kali untuk mengalami terjadinya stres kerja dengan gangguan otonom dibandingkan dengan non pengguna VDT OR = 2,99; 95 CI=1,27 ndash; 7,04 . Faktor faktor determinan yang berhubungan bermakna dengan stres kerja dengan gangguan otonom yaitu konflik peran p = 0,017; OR.adj = 3,96;95 CI = 1,28 -12,30 , tanggung jawab personal p = 0,022; OR.adj = 3,79; 95 CI = 1,28 -11,82 dan pengguna VDT p = 0,027; OR.adj = 2,37; 95 CI = 1,12 - 6,66 . Pegawai pada Instansi Pemerintah yang bekerja menggunakan VDT memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stres kerja dengan gangguan otonom dibandingkan pegawai non pengguna VDT. The use of computer or Visual Display Terminal VDT is aimed at improving working efficiency and effectiveness, however, the increasing use of computer among workers can also affects their health, one of which is causing job stress. This study is aimed at proving the difference between job stress with autonomic disorder among VDT users and non VDT users at Central Goverment Institutions.This study used a comparative cross sectional design with 224 respondents selected through cluster random sampling. Job stress with autonomic disorder is measured by Stress Diagnostic Survey SDS questionnaire and Heart Rate Variability HRV . SDS is used to diagnose job stres while HRV is used to diagnose autonomic disorder. Out of the 224 respondents, the prevalence of job stress with autonomic disorder among VDT users is 19.1 and prevalence of job stress with autonomic disorder among non VDT users is 7.3 . VDT users have a higher risk 2.99 times to experience job stress with autonomic disorder compared to the non VDT users OR 2.99 95 CI 1.27 ndash 7.04. Determinant factors which have significant correlation with job stress with autonomic disorder are role conflict p 0.017 OR.adj 3.96 95 CI 1.28 12.30 , personel responsibility p 0.022 OR.adj 3.79 95 CI 1.28 11.82 and VDT users p 0.027 OR.adj 2.37 95 CI 1.12 ndash 6.66 .Workers at Government Institutions working with VDT have a higher risk to experience job stress with autonomic disorder compared to the non VDT users. Keywords Job stres with autonomic disorder VDT Survey Diagnostic Stres Heart Rate Variability. |