Pemenuhan ontologi eksistensi manusia = The fulfillment of human existence ontology
Bruno Rumyaru;
Vincentia Irmayanti Meliono, promotor; Soerjanto Poespowardojo, co-promotor; Sarumpaet, Riris Kusumawati, examiner; Lubis, Akhyar Yusuf, examiner; Embun Kenyowati Ekosiwi, examiner; Albertus Harsawibawa, examiner; Eko Wijayanto, examiner; Alexander Seran, examiner
(Universitas Indonesia, 2016)
|
Keberadaan manusia memperlihatkan suatu ketegangan diri dan krisis identitas. Manusia berusaha mencari jawaban atas hakekat dan makna keberadaannya sendiri. Ada fenomena paradoksal kehidupan manusia. Di satu pihak manusia berusaha memenuhi bdquo;kepentingan? dan bdquo;kecenderungan? diri melalui segala bdquo;prestasi? dan atribut artifisial yang diperoleh. Di lain pihak, pelbagai bentuk realisasi keberadaan ini menciptakan ketegangan eksistensial. Keberadaan eksistensial manusia memperlihatkan realitas dilematis. Manusia menjadi terasing dari diri sendiri self alienation ; terasing dengan sesama, bahkan jauh dari Tuhannya. Praktik relasional dengan yang lain menjadi sebuah bdquo;jalan buntu? dengan aneka problem dan ketegangan yang muncul tanpa penyelesaian. Manusia tidak lagi hidup menurut identitas eksistensialnya; ada krisis identitas relasional yang terjadi. Praktik hidup relasional tidak lagi menjadi jalan pemenuhan diri sebaliknya menjai bdquo;jalan buntu? dan problematis. Akibatnya, Manusia menjadi terasing dengan keberadaannya sendiri. Manusia kontemporer membutuhkan re-conscientia- kesadaran untuk kembali pada hakekat ontologi eksistensi manusia, jati diri manusia. Disertasi ini menggagas Trias Entitas sebagai bdquo;jalan baru? menuju manusia eksistensial atau citra keberadaan manusia ideal di tengah masyarakat melalui relasi dengan Tuhan, alama semesta dan sesama. Human existence shows a strain of self and identity crisis. Humans trying to find answers to the essence and meaning of its own existence. There is a paradoxical phenomenon of human life. On the one hand human is trying to meet the needs and the tendency through all the achievements and attributes artificially obtained. But on the other hand, all the results create existential tension. The existence of human show dilemma. Men became alienated both from themselves self alienation , from the other horizontally and vertically. The lives got blocked with various problems without any ways out. Contemporary humans are in need of re conscientia consciousness to get back on to the nature ontology of human existence. This dissertation initiated Trias Entitas as a 39 new path 39 towards the ideal of human existence as needed in his relationship with God, environment and creatures. |
D1720-Bruno Rumyaru.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | D1720 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Universitas Indonesia, 2016 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xvii, 133 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
D1720 | 07-21-353816115 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20446688 |