Unsur budaya dalam buku pembelajaran bahasa inggris SMA di Indonesia = Culture load in ELT textbooks for senior high school in Indonesia
Sarah Nurmala Sari;
Harwintha Yuhria Anjarningsih, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017)
|
ABSTRAK Bahasa dan budaya yang hadir bersama di masyarakat menjadi argumen pentingnya budaya dalam pembelajaran sebuah bahasa. Kepekaan terhadap perbedaan budaya menjadi tolak ukur pencapaian Intercultural Communicative Competence ICC atau kompetensi berkomunikasi antarbudaya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menyatakan bahwa tujuan dari penyelanggaraan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah adalah untuk berpartisipasi dalam komunikasi tingkat internasional, yang membuat ICC menjadi indikator dari proses pembelajaran yang sukses. Oleh karena itu, buku teks, yang menjadi sumber pembelajaran utama bagi guru dan peserta didik, perlu mengandung unsur budaya. Penelitian ini mengkaji unsur budaya yang terdapat dalam latihan kosakata di buku pelajaran Bahasa Inggris untuk SMA yang diterbitkan oleh pemerintah. Unsur-unsur budaya diidentifikasi berdasarkan konsep dimensi budaya oleh Moran dan konsep kategori budaya oleh Cortazzi dan Jin yang sudah dimodifikasi oleh Chao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks yang ada belum mencakup dimensi dan kategori budaya secara merata, yang dapat menghambat pencapaian ICC peserta didik dan tujuan pemerintah itu sendiri. ABSTRACT Language and culture coexisting in the society ground the argument of the importance of culture in learning a language. Cultural awareness is argued to be a pathway to achieve intercultural communicative competence ICC . Ministry of Education and Culture of Indonesia states that the basic competence of learning English is to participate in the scene of international communication, which makes ICC an indicator of a successful learning process. Hence, to achieve the goal, a textbook, which becomes a resourceful material for teachers and learners, needs to contain cultural elements. This study examines cultural elements in vocabulary exercises in Senior High School textbooks published by the government. The cultural elements are identified based on Moran rsquo s cultural dimensions and Cortazzi and Jin rsquo s culture categories modified by Chao. The result shows that those textbooks do not really cover a balanced coverage of dimensions and categories of culture, which can hinder learners rsquo intercultural communicative competence and government rsquo s aim basically. |
MK-Sarah Nurmala Sari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 18 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 10-19-761155759 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20446988 |