Deskripsi Lengkap
| Sumber Pengatalogan : | LibUI eng rda |
| ISSN : | 23560851 |
| Majalah/Jurnal : | Makara Journal of Science |
| Volume : | Vol 20, No 4 December 2016 167-172 |
| Tipe Konten : | text (rdacontent) |
| Tipe Media : | computer (rdamedia) |
| Tipe Carrier : | online resource (rdacarrier) |
| Akses Elektronik : | http://journal.ui.ac.id/index.php/science/article/view/6704 |
| Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
| Lokasi : |
- Ketersediaan
- File Digital: 0
- Ulasan
- Sampul
- Abstrak
| No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
|---|---|---|
| J-Pdf | 03-20-806659578 | TERSEDIA |
| Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20447883 |
Abstrak
Garcinia griffithii and Garcinia cowa belong to the genus Garcinia. The genus Garcinia has been known to be a rich
source of secondary metabolites, such as xanthones, benzophenones, flavonoids, steroids, terpenoids, and other phenolic
derivatives. Previous investigations of endophytic fungi from G. griffithii revealed the presence of three compounds not
found in the host. In order to the continue the phytochemical work on endophytic fungi of G. griffithii, the constituent of
the endophytic fungi of G. griffithii was re-examined. In this study, a benzoyl compound similar to that found in the
endophytic fungus of G. cowa was observed. The same benzoyl compound was also isolated from the endophytic
fungus Acremonium sp of G. griffithii and Aspergillus sp of G. cowa with cultivation of eight weeks in static conditions
at room temperature. The culture medium was partitioned using ethyl acetate and evaporated to obtain the concentrated
extract. Isolation of compounds was performed using the chromatography method. The chemical structure was
proposed on the basis of spectroscopic data, including ultraviolet (UV), infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton
nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum
correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond correlation spectroscopy (HMBC), and correlation
spectroscopy (COSY).
Suatu Senyawa Benzoil Baru Hasil Isolasi dari Jamur Endofit Tumbuhan Kandis Gajah (Garcinia griffithii) dan Asam Kandis (Garcinia cowa). Tumbuhan Garcinia griffithii dan Garcinia cowa termasuk ke dalam genus Garcinia. Genus Garcinia dikenal kaya dengan kandungan metabolit sekunder, seperti santon, benzofenon, flavonoid, steroid, terpenoid, dan turunan fenolik lainnya. Penelitian sebelumnya terhadap jamur endofit dari G. griffithii telah menemukan tiga senyawa yang tidak ditemukan dalam tumbuhan inangnya. Sebagai lanjutan dari penelitian fitokimia mengenai jamur endofitik tumbuhan G. griffithii, kandungan kimia dari jamur endofitik ini kembali diteliti. Dalam studi ini, juga diperoleh senyawa benzoil yang sama dengan yang ditemukan dalam jamur endofit tumbuhan G. Cowa. Senyawa benzoil yang sama juga dapat diisolasi dari jamur Acremonium sp tumbuhan G. griffithii dan dari jamur Aspergillus sp tumbuhan G. cowa dengan masa kultivasi delapan minggu dalam kondisi statis pada suhu kamar. Medium kultur dipartisi menggunakan etil asetat dan dievaporasi untuk mendapatkan ekstrak pekatnya. Isolasi senyawa dilakukan dengan metode kromatografi. Struktur kimia diusulkan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi ultraviolet (UV), infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond correlation spectroscopy (HMBC), dan correlation spectroscopy (COSY).
Suatu Senyawa Benzoil Baru Hasil Isolasi dari Jamur Endofit Tumbuhan Kandis Gajah (Garcinia griffithii) dan Asam Kandis (Garcinia cowa). Tumbuhan Garcinia griffithii dan Garcinia cowa termasuk ke dalam genus Garcinia. Genus Garcinia dikenal kaya dengan kandungan metabolit sekunder, seperti santon, benzofenon, flavonoid, steroid, terpenoid, dan turunan fenolik lainnya. Penelitian sebelumnya terhadap jamur endofit dari G. griffithii telah menemukan tiga senyawa yang tidak ditemukan dalam tumbuhan inangnya. Sebagai lanjutan dari penelitian fitokimia mengenai jamur endofitik tumbuhan G. griffithii, kandungan kimia dari jamur endofitik ini kembali diteliti. Dalam studi ini, juga diperoleh senyawa benzoil yang sama dengan yang ditemukan dalam jamur endofit tumbuhan G. Cowa. Senyawa benzoil yang sama juga dapat diisolasi dari jamur Acremonium sp tumbuhan G. griffithii dan dari jamur Aspergillus sp tumbuhan G. cowa dengan masa kultivasi delapan minggu dalam kondisi statis pada suhu kamar. Medium kultur dipartisi menggunakan etil asetat dan dievaporasi untuk mendapatkan ekstrak pekatnya. Isolasi senyawa dilakukan dengan metode kromatografi. Struktur kimia diusulkan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi ultraviolet (UV), infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond correlation spectroscopy (HMBC), dan correlation spectroscopy (COSY).