Mannan is an abundant polysaccharide that can be found in konjac (Amorphophallus sp.). Mannan can be enzymaticallyhydrolyzed using mannanase to produce manno-oligosaccharides which can be used as a prebiotic. The aims of thisresearch are to determine the production time of mannanase from Streptomyces lipmanii, perform enzymecharacterization, optimize the hydrolysis time, and characterize the hydrolysis product. A qualitative assay using theindicator Congo red showed that S. lipmanii generated a clear zone, indicating that S. lipmanii produced mannanase inkonjac medium and possessed mannanolytic activity. Enzyme activity was determined through reducing sugarmeasurement using the dinitrosalycylic acid method, and optimum enzyme production was achieved at the second dayof culture. Characterization of the enzyme showed that hydrolysis was optimum at pH 7 and at a temperature of 50 oC.The reducing sugar content was increased by an increasing the hydrolysis time, and reached an optimum time at 2 h.The degree of polymerization value of three was achieved after 2 h hydrolysis of mannan from konjac, indicating theformation of oligosaccharides. Analysis by thin layer chromatography using butanol, acetic acid, and water in a ratio of2:1:1 as eluent showed the presence of compounds with a retention time between those of mannose and mannotetrose.Confirmation was also performed by HPLC, based on the retention time.Hidrolisis Enzimatik Mannan dari Umbi Porang (Amorphophallus sp.) menggunakan Enzim Mannanase dariStreptomyces lipmanii untuk Pembuatan Manno-oligosakarida. Mannan adalah polisakarida yang melimpah yangdapat ditemukan pada umbi porang (Amorphophallus sp.). Mannan dapat dihidrolisis secara enzimatik menggunakanmannanase untuk memproduksi manno-oligosakarida, yang dapat digunakan sebagai prebiotik. Tujuan dari penelitianini adalah menentukan waktu produksi mannanase dari Streptomyces lipmanii, karakterisasi enzim, optimasi waktuhidrolisis, dan karakterisasi produk hidrolisis. Uji kualitatif dengan menggunakan Congo red, menunjukkan bahwa S.lipmanii menghasilkan zona bening, yang menunjukkan bahwa S. lipmanii menghasilkan mannanase dalam mediumumbi porang dan memiliki aktivitas mannanolitik. Aktivitas enzim ditentukan melalui pengukuran gula pereduksimenggunakan metode asam dinitrosalisilat, dan produksi optimum enzim dicapai pada kultur hari kedua. Karakterisasienzim menunjukkan bahwa reaksi hidrolisis optimum pada pH 7 dan suhu 50 °C. Kadar gula pereduksi meningkatdengan bertambahnya waktu hidrolisis, dan mencapai optimum pada jam kedua. Derajat polimerisasi senilai 3 telahtercapai setelah hidrolisis mannan selama 2 jam yang menunjukkan terbentuknya oligosakarida. Analisis dengankromatografi lapis tipis menggunakan eluen butanol, asam asetat, dan air dengan rasio 2:1:1, menunjukkan adanyasenyawa yang memiliki faktor retensi antara mannosa dan mannotetrosa. Hasil tersebut juga dikonfirmasi dengankromatografi cair kinerja tinggi, berdasarkan waktu retensi senyawa. |