ABSTRAK Deregulasi perbankan memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam usahaperbankan, akan tetapi kemudian disusul kebijakan prudential banking yangmengakibatkan perubahan yang drastis dalam usaha perbankan dan mengakibatkantimbulnya berbagai permasalahan. Permasalahan yang ada diantaranya adalah: 1. Persaingan didunia perbankan menjadi demikian ketat, bahkan cenderung tidakwajar lagi karena jumlah bank yang berlebihan sebagai akibat deregulasi yangmemberikan kemudahan dalam pembukaan bank dan cabang bank. 2. Kredit bermasalah yang jumlahnya cukup besar, akibat ekspansi yang berlebihantanpa menerapkan asas prudential banking. 3. Penerapan regulasi kembali dalam bentuk prudential banking menyebabkanlingkungan usaha berubah dratis, bank bersikap terlalu berhati-hati dalampenyaluran kredit sehingga ekspansi menunm bahkan zero growth. Dilain pihakbank juga telah terbebani dengan kredit bermasalah. 4. Tingginya tingkat suku bunga deposit serta belum efisiennya sistim perbankankita mengakibatkan suku bunga kredìt yang tinggi dan mendorong pengusahamencari alternatif pembiayaan yang lebth murah. Masalah-masalah tersebut diatas menyebabkan kineija sebagian besar bankmenurun, antara lain ditandai dengan menurunnya return on assets dan return onequity. Menghadapi perubahan lingkungan yang sangat drastis, bank harus merubahstrategi dan mencari alternatif strategi yang tepat agar dapat bertahan dan dapatnieningkatkan kinetjanya. Dalam hal ini, penelitian dilakukan untuk melihatkemungkinan dilakukannya relokasi kantor cabang sebagai alternatif strategi untukmeningkatkan kineija bank. Berbagai analisis dilakukan untuk dapat mengidentifikasikan faktor-faktorinternal maupun eksternal bank, sehìngga dapat diidentifikasikan peluang danancaman yang dihadapi dalaim indusfri perbankan, seña kekuatan dan kelemahanyang dimiliki Bank ?X?. Sehingga pada akhirnya akan dapat diidentifikasikanalternatif pilihan strategi yang cocok bagi bank. Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah melalui telaahkepustakaan untuk mencari landasan teori dan pendekatan masalahnya, termasukpula dalam mengolah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber sertastudi lapangan untuk mendapatkan gambaran mengenai kenyataan dalamprakteknya. Identifikasi dan analisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)terhadap berbagai faktor di atas menunjukkan bahwa kelemahan-kelemahan Bank?X? disebabkan oleh jaringan kantor cabang yang tidak memadai. Untuk mengatasiKelemahan-kelemahan tersebut diperlukan adanya suatu strategi yang tepat yangdifokuskan kepada upaya untuk mengeliminasi kelemahan-kelemahan tersebutagar dapat lebih efektif dalam usahanya memanfaatkan peluang yang ada. Dari hasil Analisa Strenghts, Weaknesess, Opportunities dan Threats (SWOT) dandengan pendekatan model Matrik Penulihan Grand Strategi Pearce dan Robinson,menunjukkan bahwa pilihan strategi yang efektif bagi Bank ?X? saat ini adalah turnaround/retrenchment. Selanjutnya, dengan menggunakan pendekatan pilihan strategipasca deregulasi yang disusun oleh Bleeke, maka pilihan strategi yang sesuaidengan kondisi internal Bank ?X?, yang mendorong arah turn-around/retrechment,adalah focused segment marketer yattu pemasaran dilakukan secara terfokus padasegmen tertentu yang menekankan pada kualitas pelayanan yang lebih baik. Sebagai implementasi dan pilihan strategi di atas, Bank melakukan efisiensibiaya, pengurangan asset dan pemilihan market yang profitabel, sebagaimanalangkah-langkah yang disarankan oleh Bleeke untuk pilihan strategi focused segmentmarketer. Efisiensi biaya dilakukan melalui pengketatan anggaran, sedangkanpengurangan asset dan pemilihan market yang profitabel dilakukan denganmengupayakan penataan kembali lokasi kantor cabang yang diikuti dengan relokasikantor cabang ke daerah yang lebih berpotensi dan mendukung perkembangancabang. Penataan kembali lokasi cabang diawali dengan melakukan evaluasi terhadapkinerja cabang-cabang, tujuannya untak menentukan cabang-cabang yang akandirelokasi. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode AHP terhadapvariabel-vanabel intern dan ekstern yang mempengaruhi kinerja cabang. Hasilevaluasi kinerja cabang menunjukkan 6 (enam) cabang harus direlokasi ke daerahdaerah yang lebih berpotensi dan mendukung perkembangan cabang. Menurut pendapat kami, dengan jumlah kantor cabang yang terbatasmeskipun telah dilakukan penyempurnaan jaringan melalui relokasi, kebijakanrelokasi tersebut tetap harus diikuti dengan kebijakan-kebijakan lain yangmendukung. Bank ?X? harus melakukan penyempumaan produk disesuaikandengan kebutuhan pasar, peningkatan kegiatan pemasaran, perbaíkan sumber dayamanusia dan pengembangan sistem informasi melalui pemanfaatan teknologiinforrnasi. Disamping itu, dalam memilih lokasi baru yang akan dipilih harusdidahului dengan studi yang mendukung kelayakan pembukaan cabang. |